Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2020, 16:57 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Berhati-hatilah dengan informasi seputar Covid-19 yang Anda terima dari media sosial. Di tengah pandemi ini, ada banyak informasi palsu yang membingungkan, bahkan membahayakan.

Segera setelah WHO mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi, masyarakat dunia juga diingatkan tentang bahaya infodemi atau penyebaran informasi yang terus-menerus.

Hal ini terkadang membuat orang kian bingung dan tak mengambil langkah-langkah efektif mengendalikan wabah, tetapi justru menghabiskan biaya buat pilihan yang tak ada gunanya, bahkan mungkin membahayakan.

Sayangnya, semakin berat suatu penyakit atau belum ada obatnya, makin bombastis biasanya klaim-klaim yang menyebut bisa menyembuhkannya.

Kementrian Komunikasi dan Informatika sendiri telah mengidentifikasi ribuan hoaks yang tersebar di berbagai media sosial dan aplikasi percakapan. Sebagian dari informasi palsu tersebut telah dihapus dan akunnya diblokir.

Baca juga: [HOAKS] Data BIN Tetapkan Jakarta Zona Hitam Covid-19

Masyarakat diimbau agar tidak gampang percaya dengan klaim yang menyebut dapat mengobati Covid-19 secara cepat atau menangkal virus. Informasi bohong lainnya adalah pandemi ini merupakan konspirasi, sehingga banyak orang tidak lagi percaya terhadap wabah Covid-19 yang telah menyebabkan jutaan orang di dunia terinfeksi.

WHO menyebut, informasi palsu atau infodemi ini menjadi masalah global.

“Informasi palsu seperti ini bukan hanya berbahaya bagi individu, tetapi juga menghalangi upaya bersama untuk mengendalikan pandemi,” kata Presiden American College of Emergency Physicians, Dr.William Jaquis.

Sampai saat ini belum ada obat atau vaksin untuk Covid-19. Para ilmuwan masih terus mempelajari tentang virus ini dan bagaimana cara menaklukannya. Uji klinis vaksin masih berlangsung dan belum ada yang dipasarkan.

Tanpa obat, pertahanan terbaik untuk melawan virus ini adalah dengan membuat pilihan yang tepat, berhati-hati, dan menjalankan protokol kesehatan.

Carilah informasi dari sumber-sumber resmi, seperti Kementrian Kesehatan, WHO, situs resmi Satgas Covid-19, atau pun dokter.

Baca juga: Hari Ini Polisi Panggil Anji Terkait Konten Video Hoaks Temuan Obat Covid-19

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com