Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapkan 5 Kebiasaan Ini untuk Menjaga Kekuatan Otot

Kompas.com - 12/08/2020, 23:56 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com -  Memiliki otot yang kuat tidak hanya membuatmu merasa lebih bugar, tetapi juga akan meningkatkan hampir setiap aspek kehidupan.

Membentuk otot baik untuk kesehatan jantung, persendian, dan pikiran. Dan kamu tidak perlu berjam-jam mengangkat beban berat atau mengonsumsi bubuk protein untuk melakukannya.

Berikut langkah-langkah sederhana yang dapat dilakukan setiap hari untuk menjaga otot tetap kuat:

1. Angkat beban secara teratur

Dalam hal peremajaan otot, latihan ketahanan adalah kuncinya. Meskipun banyak orang berolahraga, survei tahun 2016 oleh AARP dan Abbott menemukan bahwa 57 persen lebih menyukai kardio, sedangkan 24 persen memilih angkat beban.

“Bukti benar-benar menunjukkan, bahwa melakukan latihan tersebut dapat membantumu mempertahankan otot,” kata Tiffany Dewitt, ahli diet terdaftar.

Angkat beban yang bisa kamu lakukan antara delapan hingga 12 kali; setelah kamu dapat mengangkat beban lebih dari 12 kali untuk gerakan tertentu, cobalah untuk menambahkan lagi jumlahnya.

Fokus pada seluruh tubuh, mulai dari lengan, dada, punggung, kaki, dan perut. Untuk hasil maksimal, sertai latihanmu dengan mengikuti kelas pengembangan kekuatan seperti yoga dan pilates.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Pamer Otot Perut dan Bugatti Miliknya

2. Gandakan asupan protein

Dalam survei AARP, 62 persen orang dewasa mengatakan bahwa mereka mengira mendapat cukup protein, dan 70 persen melaporkan meningkatkan asupan makanan berprotein tinggi untuk meminimalkan risiko kehilangan otot.

Tapi yang menarik, hanya 17 persen yang mengatakan mereka tahu berapa banyak protein yang mereka butuhkan. Jadi, sebenarnya berapa yang terbaik untuk orang dewasa?

Minimal 0,8 gram protein per kilogram berat (atau untuk orang seberat 68 kilogram berarti membutuhkan 54 gram).

Jika kamu tidak ingin berhitung, gunakan kalkulator online dari organisasi terpercaya untuk mengetahui kebutuhan protein bersama dengan nutrisi lainnya.

Tapi jangan terlalu sibuk dengan angka. Berkonsentrasilah pada makanan kaya protein, daripada berfokus pada jumlah protein tertentu.

Dewitt juga menyarankan untuk berbicara dengan dokter tentang asupan dan tujuan protein.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com