Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemicu Tingginya Kematian Anak karena Virus Corona

Kompas.com - 13/08/2020, 20:53 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona masih sangat tinggi. Menurut data resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat, 11 ribu anak Indonesia terpapar virus penyebab covid-19 ini.

Dengan tingkat kematian anak 2,5 persen, Indonesia memegang rekor tertinggi di Asia Pasifik.

Untuk itu, orangtua diimbau untuk tetap waspada dan memberikan perlindungan pada anak. Terlebih, gejala Covid-19 pada anak sangat bervariasi, 73 persen diantaranya memiliki gejala batuk dan pilek.

Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Anak yang Susah Makan di Tengah Pandemi Corona

“Sisanya, Covid-19 pada anak bisa diawali dengan diare, kejang, shock dan bahkan tak memiliki gejala” ujar dokter spesialis anak Mesty Ariotedjo dalam Talk Show Online Tokopedia x Parentstory dengan tema “Menjaga Anak Tetap Sehat dan Senang Selama di Rumah”, Kamis (13/8/2020).

Dokter Mesty juga mengungkapkan tiga hal yang menjadi pemicu tingginya angka kematian pada anak-anak di Indonesia.

1. Tingkat pemeriksaan rendah

2. Banyak anak memiliki penyakit bawaan dan menderita gizi buruk

3. Penanganan yang terlambat

Selama pandemi, kebanyakan orangtua menjadi ketakutan untuk membawa anak ke rumah sakit.

Namun, hal ini justru memperlambat penanganan bila anak ternyata terpapar virus corona.

“Jadi kalau sudah parah baru dibawa (ke rumah sakit),” ujar Mesty.

Untuk itu, Mesty menyarankan orangtua segera membawa anak ke rumah sakit, bila anak demam dan memiliki kontak dengan pasien positif corona, atau rumah tinggal berada di zona merah.

“Kalau demam lebih dari tiga hari, bisa langsung dibawa ke dokter,” ucap Mesty.

Baca juga: Awas, Bahaya Pakaikan Masker pada Anak di Bawah 2 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com