KOMPAS.com - Popularitas merek lokal semakin meningkat dari waktu ke waktu, termasuk soal sepatu. Beberapa merek sepatu lokal bahkan kebanjiran pesanan dan kerap ludes terjual.
Salah satu yang merasakan tingginya animo tersebut adalah Sage Footwear, setidaknya pada koleksi sepatu terbaru mereka yang berkolaborasi dengan Tehbotol Sosro.
Sebanyak 75 pasang sepatu dari batch pertama bahkan ludes dalam waktu semenit.
Sepatu kolaborasi tersebut memang sangat unik. Selain jumlahnya terbatas, pemanfaatan ampas daun teh sebagai pewarna juga memberi nilai tambah tersendiri.
Namun, terlepas dari karya kolaborasi tersebut, Sage Footwear ternyata belum genap satu tahun, loh.
Sebagai perusahaan, pendiri Sage sebetulnya lebih dahulu menjalankan bisnis denim sejak 2012. Sementara Sage Footwear sendiri baru lahir pada 2019.
"Awalnya kami dari denim di 2012, cuma baru launch footwear akhir tahun 2019 kemarin," ungkap salah seorang pendiri Sage Footwear, Hamzah Dwiputra.
Meski begitu, Sage tak sekadar mencari profit dalam berbisnis, melainkan juga mengusung tema berkelanjutan dalam perjalanannya.
Setiap pasang sepatu Sage terbuat dari katun daur ulang dan dapat menghemat 2000 liter air, dibandingkan sepatu berbahan katun standar lainnya.
"Kami merupakan brand pertama yang menggunakan material katun daur ulang dan kami terus mengembangkan material dengan aspek-aspek positif terhadap ekologi," ungkapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.