Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/08/2020, 20:34 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bicara soal mengurangi sampah, pernahkah kamu berpikir langkahnya bisa dimulai dari lemari bajumu sendiri?

Selama ini kita cenderung fokus mengurangi sampah plastik, padahal sampah tekstil tak kalah banyaknya.

Campaign Activation #TukarBaju by Zero Waste Indonesia, Naurah Nazhifah mengatakan, sampah tekstil yang berhenti di laut bahkan akan lebih sulit untuk diangkat karena berkelindan dengan material-material di laut.

"Itu jadi salah satu refleksi bahwa sampah tidak cuma plastik, tetapi sampah tekstil akhirnya juga akan kembali ke alam kita."

Hal itu diungkapkan oleh Naurah dalam Banyu Communication Brunch Talk, Jumat (14/8/2020).

Lalu, bagaimana cara ikut mengurangi sampah plastik dari lemari kita?

Zero Waste Indonesia, misalnya, punya kampanye #TukarBaju yany mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran bahwa pakaian di lemari kita berpotensi menyumbang sampah tekstil yang merusak alam.

Gerakan yang diselenggarakan sejak Mei 2019 mengajak masyarakat untuk memperpanjang umur pakaian demi mengurangi sampah tekstil. Sebab, langkah itu dinilai bisa mengurangi emisi gas karbon sebanyak 30 persen.

Baca juga: Kurangi Limbah Pakaian Mulai dari Lemari Pakaian Sendiri

Tukar baju dengan orang lain bisa menjadi cara untuk tidak menambah sampah tekstil dengan membeli baju baru.

Selain bertukar baju, secara umum kita juga bisa memperbaiki atau memodifikasi pakaian di lemari kita agar tampak lebih 'kece'.

Jika pakaian tersebut sudah tidak bisa dikenakan, kita juga masih bisa "menyulapnya" menjadi aksesori, loh.

"Jadi manfaatkan baju di lemari sebisa mungkin, seperti mix and match," katanya.

Aktivitas jual-beli pakaian di thrift shop (toko yang menjual barang seken) juga bisa memperpanjang usia pakaian, sekaligus tetap gaya.

"Thrifting adalah salah satu cara untuk memperpanjang usia pakaian. Itu kan punya orang lain, yang bisa digunakan oleh orang lain lagi yang membelinya," ujar Naurah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com