Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Faktor Penting yang Harus Dipahami demi Kelancaran Menyusui Bayi

Kompas.com - 15/08/2020, 17:50 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proses persalinan adalah momen penting bagi sang ibu untuk menyambut hadirnya sang buah hati.

Setelah itu, para ibu perlu menyiapkan produksi ASI sebagai langkah agar proses pemberian susu untuk bayi berjalan dengan lancar.

Menurut Dr. Ali Sungkar, Sp.OG-KFM, dokter spesialis obstetri dan ginekologi, sebelum mempersiapkan ASI, pertama, ibu harus mengecek kondisi payudara mereka terlebih dahulu.

Baca juga: 6 Fakta Menyusui yang Perlu Diketahui Ibu Baru

"Cek apakah ada retracted nipple atau tidak. Jika kondisinya begitu, keluarkan."

Demikian kata Dr. Ali dalam program bincang "Tips Mempersiapkan Produksi ASI Lancar dan Optimal" yang ditayangkan live di akun Instagram @sgmbunda dan @temanbumil pada Sabtu (15/8/2020) siang.

Retracted nipple adalah kondisi di mana puting tertarik ke dalam akibat beberapa sebab, seperti tumor atau peradangan yang mendasari.

"Dalam menstimulasi ASI, jangan sampai terjadi gangguan pada payudara. Kemudian stimulasi lain bisa dengan inisiasi menyusui dini. Begitu bayi lahir, dekatkan ke payudara ibu. Nantinya, dia akan mencari di mana letak puting ibu," katanya.

Kedua, ibu juga harus dalam kondisi tenang dan rileks, agar ASI bisa keluar dengan lancar.

"Ketika ibu merasa tidak nyaman atau stres, maka hormon stres akan keluar. Pelepasan hormon kortisol (hormon yang berkaitan dengan respon tubuh terhadap stres) akan menyebabkan ASI tidak keluar," kata Dr. Ali.

Baca juga: Hamil dan Menyusui Menjauhkan Wanita dari Menopause Dini

Ketiga, dokter yang berpraktik di RSCM, Brawijaya Hospital Antasari, dan RS Pondok Indah tersebut juga mengingatkan pentingnya asupan makanan bernutrisi untuk kelancaran pemberian ASI kepada bayi.

"Biasanya orang suka mempertahankan konsep lama, di mana ibu baru menambah nutrisi hanya saat hamil. Konsep itu tinggalkan, karena asupan nutrisi ibu sebelum dan saat hamil harus sama baiknya."

"ASI merupakan kandungan gizi yang lengkap. Ada karbohidrat, protein dan lemak. Tentu untuk menjaga itu, kualitas makan ibu harus baik. Tidak mungkin ibu yang kurang nutrisi bisa memenuhi kebutuhan gizi bayi lewat ASI," ucap Dr. Ali.

Dr. Ali melanjutkan, selain karbohidrat, protein, dan lemak, asupan lain yang perlu dipenuhi ibu adalah mikronutrien, vitamin (yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E, K, dan larut dalam air), serta mineral.

"Jika semua itu sudah dipenuhi, dokter tinggal memberi tambahan suplemen untuk memenuhi asupan yang kurang. Suplemen hanya sebatas pelengkap."

Baca juga: Catat, Ini 5 Nutrisi Penting untuk Ibu Hamil dan Menyusui

Untuk menambah volume ASI, kata Dr. Ali, ibu memerlukan asupan vitamin B, yang banyak ditemukan di sayuran hijau. Namun, cairan yang dibutuhkan ibu untuk memproduksi ASI juga akan semakin banyak.

"Minumlah segelas air sebelum menyusui, itu akan menambah jumlah ASI."

"Biasanya, karena sering minum air putih, ibu menyusui suka takut gemuk. Tapi menurut penelitian, berat badan ibu saat menyusui akan turun 450 gram per minggu," ujarnya.

Dr. Ali menekankan pentingnya para ibu untuk mengetahui bahwa ASI merupakan hak bagi seorang bayi, dan hal itu tidak dapat digantikan.

"Selama enam bulan bayi tidak mengonsumsi apa pun selain ASI. Jika ibu bekerja, minta cuti enam bulan. Menyusui adalah investasi ibu untuk masa depan."

"Kalau kita punya anak yang tumbuh sehat, maka 30 tahun lagi dialah yang akan merawat kita saat kita tua."

Baca juga: 5 Cara agar Ibu Tetap Sehat Selama Menyusui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com