Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos dan Fakta Tak Terduga soal Susu untuk Anak

Kompas.com - 15/08/2020, 20:43 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Setelah usia dua tahun dan selesai mengonsumsi ASI, orangtua biasanya melanjutkannya dengan memeberikan susu sapi untuk anak.

Seperti yang kita tahu susu mengandung protein dan berbagai vitamin serta mineral, termasuk kalsium yang mana sangat penting untuk kesehatan tulang.

Namun, banyak mitos beredar terkait konsumsi susu pada anak. Agar tak terjebak dengan informasi salah, pahami lima fakta berikut:

1. Segelas susu sehari sudah cukup untuk anak saya yang berusia empat tahun.

Fakta: Menurut Lim Sut Yee, ahli diet di National Healthcare Group Polyclinics, anak sebenarnya membutuhkan dua kali lipat jumlah itu.

Anak-anak berusia tiga sampai enam tahun direkomendasikan untuk minum 500ml susu sehari – jumlah itu berarti dua gelas dalam sehari.

Sedangkan remaja dari tujuh hingga 12 tahun dapat mengonsumsi susu 250ml hingga 500ml.

Dikatakan Sut, studi tahun 2011 yang diterbitkan dalam Journal of Paediatrics And Child Health menemukan, bahwa seperempat anak-anak berusia tiga hingga enam tahun tidak memiliki cukup mineral.

Angka tersebut menunjukkan 61 persennya adalah kelompok usia tujuh sampai 10 tahun.

Baca juga: Susu Sapi Vs Susu Nabati, Mana yang Lebih Baik untuk Pertumbuhan Anak?

2. Susu dengan perasa lebih baik dari minuman ringan.

Fakta: Jika anak tak menyukai rasa susu biasa, orangtua biasanya memberikan susu versi rasa.

Padahal, sama dengan minuman ringan, susu dengan perasa juga mengandung gula.

“Meskipun susu dengan perasa lebih bergizi daripada minuman ringan, jangan lupa bahwa minuman ini masih mengandung dua hingga tiga sendok teh gula,” kata Sut Yee.

Sarah Sinaram, kepala Layanan Nutrisi dan Diet dari Rumah Sakit Mount Alvernia, menyarankan untuk memberi susu dengan perasa sesekali saja, agar berat badan anak tidak melonjak.

Cara yang lebih baik untuk membuat anak tertarik minum susu, yaitu dengan membuatnya lebih menggugah selera, seperti membuat smoothie, mencampurkan susu dengan buah-buahan seperti pisang, stroberi, dan papaya.

Bisa juga menambahkan sedikit bubuk milo ke dalam susu atau mencampurkan susu ke dalam semangkuk sereal.

Selain itu, memasak susu juga tidak merusak kalsium, sehingga Anda bisa menambahkannya ke saus pasta, kentang tumbuk, atau sup.

Baca juga: Dilema antara Manfaat Susu dan Bahayanya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com