Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos dan Fakta Tak Terduga soal Susu untuk Anak

Kompas.com - 15/08/2020, 20:43 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

 

3. Anak usia prasekolah bisa mulai minum susu rendah lemak.

Fakta: “Untuk anak di usia dua tahun, susu rendah lemak adalah pilihan yang lebih baik karena kandungan lemak jenuhnya lebih sedikit,” kata Sut Yee.

Tapi hindari memberikan susu rendah lemak pada anak-anak di bawah usia dua tahun, karena mereka masih membutuhkn lemak untuk pertumbuhan yang cepat.

4. Susu segar lebih baik dari susu UHT.

Fakta: Secara nutrisi, tidak ada perbedaan yang signifikan antara susu segar, bubuk, dan UHT, kata para ahli. Ini lebih merupakan masalah umur simpan dan harga.

Sarah menjelaskan, susu segar langsung berasal dari sapi dan dipasteurisasi pada suhu minimal 71,7 derajat Celcius selama 15 detik atau lebih.

Ini membunuh bakteri berbahaya tanpa memengaruhi nilai gizi atau rasa. Susu jenis ini dapat bertahan hingga 14 hari dan anak-anak dapat mulai meminumnya sejak usia satu tahun.

Meskipun demikian, Sarah menegaskan untuk tetap memberikan ASI.

Susu UHT atau ultra heat treatment menggunakan suhu pemanas yang lebih tinggi minimal 135 derajat Celcius, dan memiliki kemasan khusus, sehingga dapat bertahan lebih lama. Susu UHT biasanya dapat disimpan hingga satu tahun.

“Perusahaan susu terkadang menambahkan nutrisi lain pada produk susunya untuk meningkatkan nilai gizinya. Harganya juga berbeda. Harga susu pasteurisasi lebih mahal dari UHT dan susu bubuk,” jelasnya.

Baca juga: Optimalkan Pertumbuhan Tinggi Badan Anak dengan Minum Susu

5. Anak saya intoleran laktosa, karea itu dia butuh suplemen kalsium.

Fakta: Sut Yee menyarankan untuk mencari susu yang bebas laktosa, atau bahkan susu kedelai yang diperkaya kalsium.

Orangtua dapat mencoba memberikan keju dan yogurt juga pada anak, karena produk tersebut lebih rendah laktosa dan kultur aktif dalam yogurt membantu pencernaan.

Selain susu, Sarah merekomendasikan tahu, sayuran berdaun hijau seperti sawi, brokoli, bok choy, kangkung, dan kubis, yang mana semuanya merupakan sumber kalsium yang baik. Begitu juga ikan dengan tulang seperti sarden dan ikan teri umumnya kaya kalsium.

Baca juga: Waspadai, Dampak Alergi Susu Sapi pada Anak Jika Tak Segera Diatasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com