Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/08/2020, 12:45 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Bagi Leyla, tumbuh dewasa dengan menyaksikan para wanita di keluarganya mengelola bisnis adalah sesuatu yang dia cita-citakan.

“Saya memiliki mimpi masa kecil. Saya bisa mengatakan itu karena saya dikelilingi oleh permen dan permen sepanjang waktu."

Baca juga: Sejarah Masjid Biru Turki, Sudah Ada sejak Tahun 1600-an

“Bayangkan bekerja di tempat di mana kita dapat mencicipi setiap jenis makanan manis yang kita buat. Sungguh menakjubkan. Dan ,sekarang saya melakukan apa yang selalu ingin saya lakukan."

Dengan lima toko yang beroperasi di Istanbul, ditambah bisnis online yang berkembang pesat, ada banyak tekanan bagi Leyla untuk berhasil dalam perannya sebagai manajer.

“Saya merasakan tekanan sepanjang waktu karena ini adalah perusahaan yang bertahan selama 242 tahun."

"Di dalamnya ada dua perang dunia, banyak perang saudara, dan krisis ekonomi."

"Tantangannya sekarang adalah tetap relevan dan beradaptasi dengan kebutuhan pelanggan,” ujar dia.

Bermitra dengan restoran mapan di Istanbul, seperti Pandeli, juga telah membantu Haci Bekir memperluas jangkauannya dan mendiversifikasi bisnisnya.

“Kami memiliki hubungan dekat dengan Pandeli karena kami adalah tetangga dekat di Eminonu."

"Pelanggan bisa menemukan produk kami di sana, terutama manisan ketumbar, makanan penutup khas Turki untuk setelah makan, ditambah 'Turkish Delights' dan hard candy kami yang paling terkenal,” ungkap dia.

Meski merupakan produk warisan, namun Leyla mengaku tidak takut untuk mencoba bahan yang tidak biasa seperti kopi, cabai, dan jahe.

Faktanya, ada beberapa rasa permen yang lebih unik, termasuk rasa yang terbuat dari kayu manis, dan wijen.

Dia juga membuat lini kecil bebas gula untuk penderita diabetes.

Baca juga: 18 Makanan Penurun Gula Darah untuk Mengatasi Diabetes

Menurut dia, salah satu tantangan terbesar adalah melestarikan warisan Haci Bekir.

“Pelanggan yang lebih tua, mereka memperingatkan kami, ‘kamu Haci Bekir. kamu tradisional, kamu tidak bisa semodern ini."

"Tapi menurut saya sangat penting untuk memadukan unsur-unsur modern dengan tradisional untuk menjaga tradisi tetap hidup,” tegas Leyla.

Dengan konsumen yang semakin sadar kesehatan, Leyla mengaku harus menciptakan rasa baru untuk memenuhi selera yang cerdas.

Terus bereksperimen, dan mempelajari resep dan makanan penutup lokal lama dari budaya lain juga dilakukan untuk melihat adakah unsur yang dapat dimasukkan ke dalam manisannya.

“Rumah tangga semakin kecil dan orang-orang mengonsumsi lebih sedikit permen. Kami sedang mengerjakan hal-hal baru untuk mengikuti generasi baru,” ungkap Leyla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com