Kita akan melewati beberapa medan yang ekstrem saat bersepeda gunung, termasuk tanjakan dan turunan yang curam.
Saat menghadapi tanjakan yang sulit, pindahkan beban tubuh kita ke depan dan condongkan tubuh ke dekat setang (handlebar) untuk mempertahankan traksi.
Begitu pula saat kita menemukan jalur turunan yang curam. Pindahkan beban tubuh ke belakang sadel dan melewati roda belakang supaya kita tidak terlempar dari sepeda.
Baca juga: Perhatikan Hal Berikut Sebelum Touring Sepeda Saat Pandemi
4. Tidak menekan tuas rem secara berlebihan
Ada kalanya kita membutuhkan rem saat melalui rintangan tertentu. Namun, kita tidak perlu menekan kedua tuas rem dengan kekuatan penuh agar sepeda berhenti.
Rem sepeda gunung relatif bertenaga sehingga kita hanya perlu satu atau dua jari untuk menekan tuas rem demi mengatur kecepatan sepeda kita.
Sesuaikan kecepatan sebelum menghadapi bebatuan dan belokan, lalu pertahankan kecepatan sepeda.
Baca juga: Pria Ini Mendaki Dua Kali Tinggi Gunung Everest dengan Sepeda
Jika kita berbelok dengan kecepatan tinggi, hindari rem depan (tuas rem sebelah kiri). Menghentikan ban depan akan membuat ban depan selip, dan kemungkinan besar badan kita melewati handlebar dan jatuh ke tanah.
Gunakan tuas rem sebelah kanan (rem belakang) sebagai gantinya. Kita bisa saja tergelincir, namun jauh lebih mudah bagi kita untuk mempertahankan sepeda agar tetap tegak.
5. Maksimalkan roda gigi pada sepeda
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.