Kalung "Vote" yang Dipakai Michelle Obama Laris Diburu

KOMPAS.com - Michelle Obama sering menciptakan tren dalam gaya berpakaiannya. Termasuk saat ia tampil di malam Konvensi Nasional Partai Demokrat, Senin (17/8/2020) menggunakan aksesoris bertema khusus.

Mantan Ibu Negara Amerika Serikat itu mengenakan kalung seharga 430 Dollar AS (sekitar Rp 6,34 juta) bertuliskan "V-O-T-E (memberikan suara)" dari ByChari, merek yang dimiliki desainer Chari Cuthbert yang merupakan warga kulit hitam.

Michelle memadukan kalung tersebut dengan anting hoop emas besar dari desainer yang sama.

bychari.com Kalung karya desainer Chari Cuthbert yang digunakan Michelle Obama.

Cuthbert menambahkan, dirinya merasa terhormat ketika penata busana Michelle Obama, Meredith Koop menghubunginya untuk memilihkan perhiasan yang akan digunakan oleh Michelle.

Ia mengaku pada awalnya tidak tahu bahwa kalung itu akan dikenakan oleh mantan ibu negara.

"Sulit dipercaya. Aku mungkin harus mencari kata yang pas di kamus untuk mengungkapkannya. Saat itu aku hanya duduk di mejaku dan menangis. Itu adalah pengalaman yang sangat hebat," ucapnya.

Setelah Michelle mengenakannya, Senin kemarin, perusahaan Cuthbert langsung meraih angka penjualan tertinggi. Meskipun hal itu ternyata tidak mereka antisipasi sebelumnya.

Baca juga: Resmi, Joe Biden Jadi Jagoan Partai Demokrat Lawan Trump

Kabar baiknya, kalung yang dikenakan Michelle masih tersedia di bychari.com untuk dibeli dan dapat disesuaikan panjang dan ukuran hurufnya.

Pelanggan juga dapat memilih antara emas kuning, rose gold, atau emas putih.

Harga kalung tersebut akan bervariasi, tergantung pada cara pembuatannya, tetapi harganya berkisar dari 295 hingga 1.260 Dollar AS (sekitar Rp 4,3 hingga 18,59 juta).

Cuthbert memulai bisnis perhiasannya pada tahun 2012, tetapi baru pada tahun 2016 ia meluncurkan ByChari dengan uang 100 Dollar AS (sekitar Rp 1,47 juta) di sakunya.

Empat tahun kemudian, dia mempekerjakan tim yang terdiri dari lima perempuan kulit berwarna.

Setelah merek perhiasannya dikenal semakin banyak orang, Cuthbert merasa momen ini begitu penting untuk mengirimkan pesan kepada masyarakat.

"Kami senang dia (Michelle) tidak hanya bisa menggunakan platformnya, tapi juga memberi kesempatan untuk menggunakan platform kami untuk melakukan hal yang sama," katanya.

"Kami ingin menggunakan momen ini dan platform ini untuk mengirim pesan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi."

Baca juga: Disebut Michelle Obama Presiden yang Salah, Trump Marah