Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Berbagai Jenis Masker, Ini Masker Terbaik untuk Cegah Covid-19

Kompas.com - 20/08/2020, 12:13 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Demi mengurangi penyebaran Covid-19, kita wajib memakai masker wajah yang berfungsi melindungi diri dan orang di sekitar kita, agar tidak terpapar percikan air liur.

Namun, jika kita memakai pelindung leher (neck gaiter) atau bandana untuk bergaya sekaligus menjadikannya masker, ketahuilah bahwa kedua item itu tidak efektif melindungi kita dari paparan virus corona, menurut penelitian terbaru.

Para ilmuwan di Duke University, Carolina Utara, AS, membandingkan 14 jenis masker wajah yang berbeda, termasuk masker dua lapis dan tiga lapis, masker N95, pelindung leher, dan bandana tradisional.

Baca juga: Sharon Stone Ajak Pakai Masker Usai Kakaknya Terinfeksi Covid-19

Mereka mengukur berapa banyak percikan air liur yang masuk melalui kain saat pemakainya berbicara.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances ini mengungkap, beberapa masker bekerja dengan baik, namun bandana nyaris tidak memberi perlindungan terhadap transmisi tetesan air liur.

Selain itu, memakai masker dari pelindung leher yang diuji justru memungkinkan terpapar lebih banyak percikan air liur, dibandingkan jika seseorang tidak memakai masker sama sekali.

Pelindung leher dan bandana tidak mencegah Covid-19

Tim peneliti dari Duke University tidak mempelajari mengapa beberapa masker bekerja lebih baik dibandingkan masker wajah lain.

Akan tetapi, jenis kain dan masker yang ketat sesuai ukuran wajah kita adalah komponen kunci yang membuat pelindung wajah menjadi efektif, demikian menurut penulis utama studi Martin Fischer, Ph.D., profesor penelitian kimia di Duke University.

Baca juga: Masker AIRism UNIQLO, Tawarkan Kenyamanan untuk Pemakainya

Bandana meninggalkan celah besar di bawah mulut kita saat partikel air liur keluar ketika kita berbicara atau bernapas.

Sedangkan, pelindung leher lapisan tunggal berbahan polyester yang diteliti oleh tim Fischer, dapat menyebarkan tetesan air liur menjadi beberapa percikan yang lebih kecil, yang meningkatkan jumlah percikan secara keseluruhan.

Selain memungkinkan lebih banyak percikan air liur terhirup seseorang, percikan yang lain akan  tetap melayang di udara lebih lama akibat gravitasi.

Kondisi itu menambah risiko paparan lebih besar bagi orang-orang di sekitar kita, jika kita menutupi mulut dengan pelindung leher saat melewati seseorang di jalan sempit atau berada di dalam gerbong kereta yang penuh.

Ilustrasi masker N95. Salah satu APD penting bagi petugas kesehatan yang menangani pasien Covid-19 selama pandemi virus corona.SHUTTERSTOCK/Maridav Ilustrasi masker N95. Salah satu APD penting bagi petugas kesehatan yang menangani pasien Covid-19 selama pandemi virus corona.

Masker wajah yang memberi perlindungan terbaik

Tim Fischer berpendapat, N95 adalah masker terbaik karena memiliki segel yang rapat dan bahan tebal.

Namun, masker N95 versi katup kurang memberi perlindungan.

Pekan lalu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengingatkan bahwa masker dengan katup atau ventilasi pernapasan tidak mencegah pemakainya untuk menularkan Covid-19 ke orang lain.

Sederhananya, kita hanya membiarkan semua udara yang kita hembuskan mengalir keluar masker.

Sedangkan, masker bedah tiga lapis berada di urutan kedua dalam memberikan perlindungan dari paparan virus, diikuti perpaduan bahan katun/polyester tiga lapis.

Baca juga: Cara Mengatasi Bau Mulut Saat Memakai Masker

Semakin banyak lapisan kain, maka semakin baik kain tersebut dalam melindungi kita. Masker tiga lapis membantu menurunkan jumlah tetesan air liur yang dapat melayang di udara, dibandingkan masker kain dua lapis atau satu lapis.

Masker N95 yang ketat bekerja lebih baik, namun masker ini harus diberikan kepada tenaga medis, kata Fischer.

Sementara itu, lanjut Fischer, masker berbahan katun menghalangi sekitar 80 persen tetesan air liur, yang baik untuk penggunaan sehari-hari.

Jika kita hanya mempunyai pelindung leher sebagai penutup wajah, kita tetap bisa memakainya. Namun Fischer menyarankan, lipat pelindung leher sebanyak dua atau tiga kali untuk meningkatkan kemampuan perlindungan.

Secara keseluruhan, semakin ketat masker dengan wajah dan semakin banyak lapisan kain, maka semakin baik perlindungan yang ditawarkan.

Jika kita bisa melihat cahaya melalui kain, artinya penutup wajah tersebut tidak akan memberikan banyak perlindungan, kata Fischer.

Baca juga: Face Shield Tanpa Masker Tak Efektif Melindungi Diri dari Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com