KOMPAS.com - Semua orang pasti pernah mengalami mimpi ketika tidur.
Mimpi terjadi di tahap Rapid Eye Movement (REM). Ada banyak faktor yang memengaruhi kualitas tidur REM dan kemampuan kita untuk mengingat mimpi ketika bangun.
Sebelumnya, pahami dulu mengenai fungsi bermimpi. Ada beberapa teori yang menjelaskannya, tetapi teori yang diterima secara umum adalah bahwa mimpi memainkan peran penting dalam konsolidasi memori.
Baca juga: Pemicu Hadirnya Vivid Dream, Mimpi yang Terasa Nyata
Dilansir Mind Body Green, menurut penelitian, otak yang tertidur mengaktifkan kembali atau "memutar ulang" pembelajaran dan ingatan baru saat kita bermimpi, sebagai cara untuk mengatur ulang data baru dan mengintegrasikannya ke dalam memori jangka panjang kita.
Namun, banyak dari kita yang kesulitan untuk mengingat mimpi di keesokan harinya. Mengapa demikian?
1. Stres
Banyak penelitian telah menyatakan bahwa stres tidak hanya mengganggu dan mengurangi tidur REM, tetapi juga meningkatkan frekuensi terbangun di malam hari. Kedua hal ini bisa membuat kita lebih sulit mengingat mimpi.
2. Pola makan
Pola makan tidak hanya memengaruhi tubuh saat bangun. Penelitian menunjukkan, bahwa pola makan dengan banyak buah, sayuran, serat, dan minyak nabati yang terbatas dapat menciptakan suasana tidur yang kondusif.
Baca juga: Makna di Balik Mimpi tentang Selingkuh
3. Trauma
Trauma hampir sama seperti stres, tetapi jauh lebih intens. Trauma bisa menyebabkan insomnia dan juga mengurangi ingatan kita tentang mimpi sebagai upaya melupakan mimpi buruk yang menyakitkan.
4. Alkohol
Penelitian menunjukkan bahwa minum alkohol sebelum tidur berdampak negatif pada tidur REM dan ingatan tentang mimpi.
5. Obat-obatan tertentu
Menurut ahli tidur dan profesor NYU, Girardin Jean-Louis Ph.D., obat-obatan tertentu dapat memengaruhi siklus REM dan menyebabkan mimpi buruk."
Baca juga: Mengapa Kita Tak Bisa Mengingat Isi Mimpi?
6. Gangguan tidur
Ganggun tidur apapun, seperti insomnia, sleep apnea, hingga narkolepsi bisa berdampak pada siklus REM seseorang.
7. Bangun terlalu cepat
Menurut psikolog dan pakar mimpi, Rubin Naiman, Ph.D., jam alarm yang dipasang terlalu cepat mungkin membuat kita melupakan mimpi yang kita alami ketika tidur.
Untuk itu, periode transisi dari tidur ke bangun tampaknya berpengaruh terhadap ingatan seseorang tentang mimpi.
8. Tidak memerhatikan
Penulis dan ahli lucid dream, Robert Wagoner, menyebutkan bahwa beberapa orang lebih tertarik untuk bermimpi dan membedah dunia mimpi daripada yang lain.
Pada orang-orang yang tidak tertarik, mimpi mungkin akan sulit teringat, karena mereka tidak memberi perhatian penuh.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.