Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Genitri, Buah yang Dianggap Tetesan Air Mata Dewa

Kompas.com - 21/08/2020, 18:57 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Sayangnya, antosianin buah genitri masih lebih rendah dibanding buah lain, seperti anggur, stroberi, cranberi, raspberi, bahkan maqui-beri yang berasal dari keluarga yang sama dengan buah genitri.

Buah genitri mengandung zat metabolit sekunder, seperti seperti flavonoid, karbohidrat, protein, tanin, pitosterol, lemak, dan alkaloid. Berdasarkan kandungan tersebut, buah jenitri dipercaya memiliki beragam manfaat untuk kesehatan.

Potensi manfaat buah jenitri untuk kesehatan

Karena kandungannya yang kurang diketahui, belum banyak masyarakat yang memanfaatkan buah genitri untuk mencegah maupun mengobati berbagai jenis penyakit.

Beberapa penelitian awal sendiri menyatakan buah genitri memiliki potensi manfaat bagi kesehatan manusia, seperti:

1. Meringankan diare

Diare ditandai dengan buang air besar yang encer dengan frekuensi lebih dari tiga kali sehari. Banyak hal dapat mengakibatkan diare, salah satu yang cukup sering terjadi adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus maupun Salmonella sp.

Jika tidak ditangani secara cepat, diare dapat mengakibatkan dehidrasi. Namun, efek ini dapat dicegah dengan mengonsumsi banyak cairan.

Nah, kandungan flavonoid, alkaloid, dan tanin yang terdapat dalam buah genitri secara teori mampu menghambat pertumbuhan bakteri tersebut sehingga diare tidak bertambah parah.

2. Menormalkan fungsi organ tubuh

Dalam pengobatan tradisional Hindu, biji buah genitri dipercaya dapat mengontrol fungsi organ tubuh.

Jus buah genitri juga diyakini dapat meredakan stres dan kecemasan, mencegah peradangan di dalam tubuh, meringankan rasa nyeri, dan menurunkan kadar gula darah.

Meskipun demikian, manfaat buah genitri di atas masih perlu dikaji lebih lanjut dan belum bisa dijadikan sebagai obat alternatif pengganti resep dokter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com