KOMPAS.com – Saat periode emas pertumbuhan anak, berat badan jadi salah satu indikator status gizi. Idealnya, semakin bertambah usia, berat badan anak juga naik signifikan.
Wajar sebenarnya jika berat badan anak tidak naik, apalagi jika dalam waktu bersamaan, anak sempat sakit atau memang sedang aktif-aktifnya.
Hal yang harus diwaspadai adalah ketika berat badan anak tidak naik dalam jangka waktu tertentu. Bahkan, sempat kehilangan berat badan.
Nah, jika keadaan itu terjadi, generasi bersih dan sehat (Genbest) harus waspada. Segeralah konsultasi pada dokter. Meski tidak selamanya, jika keadaan itu dibiarkan bisa berakibat fatal.
Kondisi itu bisa saja mengakibatkan anak mengalami gagal tumbuh (failure to thrive).
Pada dasarnya, gagal tumbuh bukanlah penyakit, melainkan tanda bahwa seorang anak kekurangan gizi.
Secara umum, anak-anak yang gagal tumbuh tidak mendapatkan cukup kalori untuk tumbuh dan menambah berat badan dengan cara yang sehat.
Baca juga: Dari Kesehatan Pencernaan sampai Cegah Stunting, Ini Pentingnya ASI Eksklusif untuk Anak
Ketika berat badan anak tidak bertambah, biasanya tinggi mereka juga tidak bertambah. Inilah yang disebut stunting.
Lalu apa penyebab berat badan anak tidak naik-naik? Simak ulasan berikut.
Beberapa kasus sulit makan yang parah bisa membuat anak mengalami kurang asupan kalori.
Kondisi medis yang memengaruhi gerakan menelan, seperti cerebral palsy atau mulut sumbing juga bisa menjadi penyebab anak kurang asupan kalori dan gagal tumbuh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.