Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 24/08/2020, 09:36 WIB

KOMPAS.com – Penampilan fisik seseorang sering jadi bahan hinaan atau cemooh, termasuk kulit muka yang berjerawat. Menurut sebuah survei, 77 persen responden pernah mengalami respon negatif seperti hinaan gara-gara jerawatnya atau disebut dengan acne shaming.

Demikian menurut survei yang dilakukan oleh produk perawatan kecantikan Himalaya terhadap 1.000 perempuan yang mengalami masalah jerawat di lebih dari 10 kota di Indonesia.

Acne shaming sendiri merupakan bentuk respon negatif, baik verbal mau pun nonverbal kepada seseorang yang memiliki jerawat. Bentuknya bermacam-macam, sebanyak 58 persen responden mengatakan mereka menerima komentar buruk langsung seperti diejek atau dicemooh di depan muka mereka.

Respon negatif dalam bentuk nonverbal, seperti gestur, tatapan, dan ekspresi wajah yang menunjukkan rasa jijik dialami oleh 38 persen responden. Sedangkan 20 persen responden mengatakan pernah dibicarakan di belakang mereka terkait masalah jerawat.

Pelaku acne shaming tersebut ternyata sebagian besar adalah orang-orang terdekat, terutama teman sebaya. Bahkan, 23 persen menerima komentar buruk dari orangtua dan keluarga terdekat.

Baca juga: Selain Hormon, Ini 6 Penyebab Jerawat Muncul

Data tersebut menunjukkan bahwa masalah jerawat tidak hanya menyerang fisik tapi juga dapat menjadi beban mental. Mayoritas responden mengatakan jadi tidak percaya diri, merasa kurang menarik, dan merasa malu. Bahkan timbul rasa frustasi dan depresi karena jerawatnya.

Survei itu juga menunjukkan, masalah jerawat sudah dialami sejak usia muda. Sebanyak 80 persen mengatakan mereka sudah berjerawat sebelum usia 18 tahun dan 25 persen bahkan mengalaminya sebelum berusia 15 tahun.

Berbeda dengan kampanye menolak body shaming, masih banyak perilaku acne shaming yang belum disadari padahal sama-sama memberikan dampak psikologis yang besar bagi korbannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke