KOMPAS.com – Hingga tahun 2030, Indonesia membutuhkan setidaknya sembilan juta talenta digital, atau sekitar 600 ribu talenta per tahun, sejak tahun 2015.
Hal itu disampaikan Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ismail mengutip penelitian World Bank, tahun 2016.
“Besarnya kebutuhan SDM ini membutuhkan peran perguruan tinggi,” ujar Ismail dalam webinar Sekolah Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB), Minggu (23/8/2020) kemarin.
Baca juga: Digital Marketing Bantu UMKM Kembangkan Usaha Saat Pandemi
Kampus, sambung Ismail, berperan untuk membangun anak muda yang bisa memanfaatkan ruang digital. "Mulai dari awalnya start up hingga menjadi unicorn," kata dia.
Dia lalu menyebut, kompetensi yang dibangun harus terintegrasi, antara kemampuan teknis, hard skill, dan soft skill abilities, dan cross function skills.
"Misalnya seorang ahli IT tidak cukup hanya menguasai IT. Tapi, dia juga harus mampu membahas masalah ekonomi, statistik, dan tentunya memanfaatkan data," sambung Ismail.
“Ini tantangan luar biasa. Kita memang tidak bisa jadi 'superman', tapi kita harus memiliki mindset digital,” ungkap dia.
Baca juga: Ayo Orangtua, Ajak Anak Manfaatkan Teknologi Digital dengan Benar
SDM yang mumpuni tersebut nantinya diharapkan mampu mendorong UMKM untuk semakin "go digital".
Kondisi itu penting, antara lain karena saat ini UMKM menopang 65 persen perekonomian nasional.
Bahkan, UMKM inilah salah satu kekuatan yang bisa membuat Indonesia tidak masuk ke jurang resesi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.