Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Bungsu Mona Ratuliu Terkena Dermatitis Atopik, Apa Itu?

Kompas.com - 25/08/2020, 19:18 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Dermatitis atopik

Senada dengan yang diungkapkan Mona,dermatitis atopik atau yang biasa dikenal dengan eksim susu bisa terjadi karena faktor keturunan yang diwarisi bayi dari orangtuanya.

“Kelainan kulit juga dapat terjadi karena alergi, misalnya alergi terhadapat makanan atau terhadap debu, serbuk sari, dan bulu binatang.”

Demikian penjelasan dokter spesialis kulit, dr. Anna Juniawati SpKK.

Selain itu eksim susu juga bisa dipicu oleh adanya bahan iritan, pakaian kasar, berenda, wol atau sintetis, dan cuaca panas atau dingin yang ekstrem.

Lebih jauh Anna menjelaskan ciri-ciri dari kondisi ini. Menurut dia, ada beberapa ciri yang terlihat bila bayi yang menderita ruam jenis dermatitis atopik.

1. Adanya radang kulit berulang yang disertai gatal.

2. Kelainan kulit berupa bintil-bintil kemerahan, gatal, yang kemudian bila berlangsung lama (kronik).

Dalam kondisi tersebut, kulit menjadi kering, bersisik, luka-luka atau menebal dan menjadi kehitaman.

Baca juga: Selain karena Popok, 4 Hal Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Ruam Popok

3. Ruam dan kemerahan yang terjadi di area kedua pipi, lekuk siku, dan lekuk lutut.

Cara menanganinya

Bila bayi menderita masalah kulit semacam ini, beberapa cara bisa kita lakukan, seperti menghindarkan si kecil dari pemicu alergi yang bisa membuat dermatitis atopiknya kambuh.

Selanjutnya, kita juga harus mengatur suhu dari air yang akan digunakan untuk memandikan si kecil.

"Boleh mandikan dengan air hangat, yang arahnya ke dingin, bukan panas, karena air hangat akan menyebabkan kulit semakin kering,” ujar Anna.

Hal lain yang juga bisa dilakukan orangtua adalah dengan mengatur suhu ruangan pada suhu yang nyaman untuk bayi.

Bila menggunakan pendingin ruangan, pastikan suhunya tak terlalu dingin.

“Di ruangan dengan AC akan memicu kulit lebih kering, jadi triknya kalau memang ruangannya harus menggunakan AC, usahakan suhunya jangan di bawah 20 derajat."

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com