Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 25/08/2020, 21:00 WIB

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengakui, studi yang menunjukkan asupan kafein berlebihan dikaitkan dengan pertumbuhan terbatas pada bayi, penurunan berat badan, kelahiran prematur atau bayi meninggal dalam kandungan.

Wanita hamil yang mengonsumsi lebih dari 300 mg kopi per hari dianjurkan untuk mengurangi asupan kopi.

Penelitian yang dipimpin oleh Prof. Jack James dari Universitas Reykjavik, Islandia, menemukan bahwa anjuran mengurangi asupan kopi bagi wanita hamil adalah keliru.

"Anjuran saat ini tidak konsisten dengan tingkat bahaya yang ditimbulkan secara biologis dan bukti empiris tentang ancaman sesungguhnya," tulis penelitian tersebut.

Selain itu, penelitian juga menyimpulkan anjuran kesehatan memerlukan revisi secara besar-besaran.

"Bukti ilmiah memperlihatkan wanita hamil dan wanita yang mempertimbangkan kehamilan disarankan menghindari kafein."

Baca juga: Mengapa Minum Kopi Bisa Timbulkan Sensasi Ingin BAB?

James mengatakan, delapan dari sembilan studi terkait kopi dan keguguran menunjukkan hubungan yang signifikan.

Sebagian studi mengungkap, konsumsi kopi meningkatkan risiko keguguran tiga kali lipat.

Studi lainnya menemukan, risiko keguguran akan meningkat setiap porsi kopi tambahan.

Empat dari lima studi tentang bayi yang meninggal dalam kandungan menemukan peningkatan risiko terkait kafein.

Risiko itu meningkat lima kali lipat pada wanita hamil yang mengonsumsi kopi dalam jumlah banyak.

Sementara itu, tujuh dari sepuluh penelitian terkait bayi yang lahir dengan berat badan rendah juga melaporkan adanya hubungan terkait kafein.

Akan tetapi, The British Coffee Association menyebut penelitian yang dilakukan James tidak menetapkan hubungan sebab dan akibat.

"Bukti yang diberikan oleh National Health Service (NHS) berlandaskan tinjauan komprehensif dari semua bukti ilmiah tentang kopi dan kesehatan."

"Bukti ini menunjukkan wanita hamil harus membatasi asupan kafein hingga 200 mg atau kurang dari 200 mg per hari, dan pada tingkatan ini kopi tidak meningkatkan risiko reproduksi," kata jurubicara The British Coffee Association.

Baca juga: 6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Minum Kopi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke