Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/08/2020, 21:00 WIB
Gading Perkasa,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Juru bicara The British Coffee Association menambahkan, studi yang dilakukan James bersifat observasional, tidak menunjukkan hubungan sebab akibat dan melihat faktor lain seperti kebiasaan merokok atau masalah diet.

Artinya, studi itu tidak bisa menarik kesimpulan yang jelas, menurut jurubicara tersebut.

Namun, James mengklaim ada hubungan antara jumlah kafein yang dikonsumsi wanita selama masa kehamilan dan hasil kehamilan yang negatif.

Menurut James, penelitian itu bisa menjadi pertimbangan, jika melihat upaya yang telah dilakukan tim peneliti, serta bagaimana mereka mengendalikan faktor lain yang bisa membuat hasil penelitian menjadi rancu.

Variabel seperti massa tubuh, usia, riwayat kehamilan, penggunaan alkohol dan paparan polusi, semuanya telah dipertimbangkan dalam penelitian James.

"Berdasarkan temuan ilmiah saat ini, kami menyarankan wanita hamil dan menyusui untuk tidak mengonsumsi lebih dari 200 mg kafein per hari, sekitar dua cangkir kopi instan atau satu cangkir kopi saring," menurut Food Standards Agency.

Baca juga: Tanpa Gula, Kopi Hitam Lebih Bermanfaat untuk Kesehatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com