Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Tubuh Manusia Bisa Menunjukkan Adanya Infeksi hingga Kematian

Kompas.com - 26/08/2020, 09:28 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Suhu tubuh dapat mengungkap status kesehatan. Tak heran jika kita sedang sakit dokter pertama-tama akan mengecek suhu tubuh kita. Di masa pandemi ini suhu tubuh juga jadi penyaringan pertama saat akan memasuki tempat umum.

Infeksi memang menyebabkan kita demam. Tapi, tahukah Anda bahwa suhu tubuh berfluktuasi tergantung pada usia, jenis kelamin, bahkan ketika kita sedang jujur atau bohong.

Ketahui fakta-fakta menarik lain seputar suhu tubuh manusia:

1. Berapa suhu tubuh yang normal?
Kisaran normal bagi sebagian besar orang adalah antara 36.1 derajat Celcius hingga 37,2 derajat Celcius. Namun, apa yang normal bagi Anda bisa jadi sedikit lebih tinggi atau sedikit lebih rendah dibanding rata-rata.

Temperatur tubuh kita selalu beradaptasi untuk merespon kondisi lingkungan. Misalnya, suhu tubuh akan naik saat kita olahraga.

Bayi dan balita juga cenderung punya suhu tubuh lebih tinggi dibanding orang dewasa karena permukaan area tubuhnya relatif lebih luas dibanding berat badannya. Selain itu metabolisme mereka juga sangat aktif.

Baca juga: Haruskan Kita Mencegah Agar Bayi Tak Demam Setelah Vaksinasi?

2. Apa itu demam?
Demam merupakan kenaikan suhu tubuh sementara yang biasanya disebabkan oleh penyakit dan akan kembali turun beberapa hari kemudian.

Pada orang dewasa suhu tubuh di atas 39 merupakan kondisi yang wajib diwaspadai dan perlu segera ke dokter. Apalagi jika demam diikuti dengan sakit kepala berat, sensitive pada cahaya terang, atau rasa kaku dan sakit di leher.

Bawa bayi ke dokter jika suhu tubuhnya di atas 38 derajat Celcius dan ia terlihat tidak nyaman atau lesu. Sementara pada anak usia 2 tahun ke atas, waspadai demam lebih dari tiga hari.

3. Demam membantu tubuh melawan infeksi
Banyak orang panik ketika demam, padahal kondisi ini membantu tubuh untuk melawan infeksi.

Baca juga: Batuk dan Demam, Gejala Klasik Covid-19

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

4. Selama pandemi, berapa suhu tubuh yang perlu diwaspadai?
Demam merupakan salah satu gejala infeksi Covid-19. Waspadai jika suhu tubuh di atas 38 derajat diikuti dengan gejala seperti lesu, tenggorokan sakit, atau hilang penciuman.

5. Suhu tubuh lansia lebih rendah
Jika Anda merasa selalu kedinginan, padahal cuaca panas, mungkin karena faktor usia. Penelitian menunjukkan, seiring bertambahnya usia, suhu tubuh rata-rata kita akan menurun.

Baca juga: Berapa Sebenarnya Suhu Tubuh Normal Manusia?

6. Suhu tubuh pria dan wanita berbeda
Penelitian menunjukkan suhu tubuh rata-rata perempuan sedikit lebih tinggi dari pada laki-laki. Suhu tubuh inti perempuan sekitar 36.5 sementara laki-laki 36.3.

7. Pakai topi tak efektif menahan suhu tubuh
Ketika berada di cuaca dingin kita akan melengkapi pakaian dengan topi atau kupluk. Walau begitu, menurut penelitian tidak benar jika panas tubuh akan hilang lewat kepala. Semua bagian tubuh yang tidak tertutup akan kehilangan panasnya.

8. Berbohong bisa mengubah suhu tubuh
Berbohong memang tidak akan membuat hidung kita memanjang, tapi justru membuat area hidung dan dahi agak dingin.

9. Pedasnya cabai meningkatkan suhu tubuh
Doyan makanan pedas? Kemungkinan suhu tubuh Anda sedikit lebih tinggi karena metabolisme akan lebih aktif setelah kita mengasup makanan pedas.

Baca juga: 3 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Saat Bayi Demam

10. Suhu tubuh dipakai untuk memastikan kematian
Setelah seseorang meninggal tubuhnya tak akan memproduksi panas dan mulai jadi dingin. Proses ini disebut algor mortis (bahasa Latin yang berarti ‘dinginnya kematian’).

Algor mortis sering dipakai dalam investigasi forensik untuk mengetahui berapa lama orang tersebut sudah meninggal. Akan tetapi banyak faktor yang memengaruhi suhu tubuh sehingga teknik ini tidak terlalu akurat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com