"Jika kita bisa menipu otak agar menganggap suatu kondisi membuat kita bahagia, kita berpotensi menggunakan mekanisme ini untuk meningkatkan kesehatan mental," kata Marmolejo-Ramos.
Baca juga: Hormon Stres Pengaruhi Kadar Gula Darah Penderita Diabetes
Penelitian dari Dr. Isha Gupta, ahli saraf yang berbasis di New York juga menemukan bahwa tersenyum bisa meningkatkan kadar hormon seperti dopamin dan serotonin dalam tubuh.
Gupta menerangkan, dopamin meningkatkan perasaan bahagia seseorang dan pelepasan serotonin dikaitkan dengan menurunnya stres.
"Tingkat serotonin yang rendah terkait dengan depresi dan agresi," kata Gupta kepada NBC News di tahun 2017 lalu.
Baca juga: Berkebun Sayur, Hobi Baru yang Bikin Bahagia di Tengah Pandemi
Studi lain pada 2009 yang dilakukan para peneliti di Universitas Cardiff, Wales menemukan 25 orang pengguna botox rata-rata lebih bahagia karena mereka tidak bisa mengerutkan dahi dibandingkan mereka yang mampu mengerutkannya.
Penelitian lain juga mengaitkan tindakan tersenyum dengan tekanan darah rendah dan umur panjang.
Singkatnya, kata Marmolejo-Ramos, ada kaitan kuat antara tindakan dan persepsi.
"Pendekatan dengan cara 'berpura-pura' bisa memiliki lebih banyak nilai positif daripada apa yang kita duga," kata Marmolejo-Ramos.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.