Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami, Tidur Siang "Kelamaan" Bisa Picu Penyakit Jantung

Kompas.com - 27/08/2020, 19:57 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidur siang bisa memberikan banyak manfaat bagi tubuh, antara lain meningkatkan performa kerja dan mengembalikan fokus.

Rasa lelah pada tubuh juga berkurang ketika kita tidur siang. Apalagi, jika kita kurang tidur di malam sebelumnya.

Namun, ada baiknya kita mengurangi kebiasaan tidur siang dalam waktu lama. 

Setidaknya, itulah saran yang tertuang dalam hasil penelitian yang dipresentasikan di pertemuan tahunan European Society of Cardiology.

Baca juga: Cukup 10 Menit, Tidur Siang Efektif Perbaiki Mood

Para peneliti yang berasal dari Guangzhou Medical University di China, membagikan temuan awal mereka, dalam kesempatan itu.

Disebutkan, tidur siang lebih dari satu jam bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung dan kematian dini.

Kesimpulan itu muncul, setelah peneliti mengamati 20 penelitian terkait tidur siang, penyakit jantung, dan risiko kematian.

Termasuk, -dipelajari pula, data dari 313.651 orang yang 39 persen di antaranya mengaku  tidur siang secara teratur.

Dari sana disimpulkan, tidur siang bisa meningkatkan risiko kematian hingga sebesar 19 persen.

Peneliti mengatakan, hal itu bisa disebabkan oleh partisipan yang memanfaatkan tidur siang sebagai pengganti tidur di malam hari.

Orang yang tidur siang dalam waktu lama, sekitar 60 menit atau lebih, memiliki risiko kematian tertinggi, demikian penjelasan dari peneliti.

Mereka disebut mempunyai kemungkinan 30 persen mengalami kematian dini, dan 34 persen terkena penyakit jantung, jika dibandingkan orang yang sama sekali tidak tidur siang.

Temuan ini diambil berdasarkan penelitian yang menunjukkan tidur siang dalam waktu lama bisa menyebabkan peradangan, tekanan darah tinggi, serta diabetes.

Penjelasan ini diberikan oleh peneliti utama, Dr. Zhe Pan.

Hasil temuan ini bertentangan dengan penelitian yang mengungkap bahwa tidur siang bisa memperbaiki fungsi otak dan menurunkan tekanan darah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com