Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Twitter Ingatkan Pentingnya Menyeimbangkan Kerja dan Kehidupan

Kompas.com - 28/08/2020, 12:17 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - "Kerja keras" masih menjadi pola pikir dalam kebanyakan orang saat ini. Ternyata, hal ini juga menjadi perhatian CEO Twitter dan Square, Jack Dorsey. Secara khusus ia menyoroti kerja para enterpreneur.

Ia menilai pola pikir bahwa enterpreneur perlu bekerja sepanjang malam dan tidak pernah mengambil cuti untuk menjadi sukses sudah ketinggalan zaman.

Menurutnya, sikap itu seringkali menjadi pemicu kelelahan.

Baca juga: Pentingnya Mengambil Cuti Kerja di Masa Karantina

"Aku lebih suka mengoptimalkan agar setiap jam atau setiap menit kerjaku bermakna, daripada memaksimalkan jumlah jam atau menit dalam mengerjakan sesuatu."

"Karena aku baru menyadari bahwa pemaksimalan waktu justru dapat menghilangkan kualitas waktu yang kumiliki."

Hal itu diungkapkannya dalam sebuag episode podcast "Ruang Rapat: Podcast di Luar Kantor" bersama Rich Kleiman, yang dipublikasikan 12 Agustus lalu.

Triliuner berusia 43 tahun itu menambahkan, ketika seseorang terlalu kaku dan bekerja sepanjang waktu, mereka akan lebih sulit untuk sadar diri dan memperhatikan apa yang terjadi di sekitar dunianya.

Padahal, kesadaran diri adalah salah satu ciri pribadi yang membawanya pada kesuksesan saat ini.

Dorsey menyinggung cerita dari CEO Tesla Elon Musk yang kadang bisa bekerja 80 hingga 90 jam per minggu, bahkan pernah bekerja hingga 120 jam seminggu.

Banyak orang mengacu kepada pola kerja Musk tersebut, namun Dorsey merasa itu tak sepenuhnya tepat dan menganggap pola itu adalah sesuatu yang gila.

Baca juga: Ini Kebiasaan yang Bikin Pekerjaan Lebih Sulit dari Seharusnya

Dorsey telah menemukan cara untuk menjadwalkan refleksi diri di sela rutinitasnya, sehingga dia dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk bekerja.

Ia kemudian bercerita mengenai pola kerja yang diterapkan para karyawan Twitter dan Square.

Sebelum para karyawan mulai bekerja dari rumah karena Covid-19, hari-hari biasa untuk Dorsey akan dimulai pada jam 05.00 dengan bermeditasi.

Ia biasa mempraktikkan "meditasi vipassana" atau "insight meditation", sebuah teknik yang berfokus pada pengamatan dan pemahaman pola pikir.

Dorsey kemudian akan minum kopi dan jalan kaki sekitar 8km ke tempat kerjanya, yang akan memakan waktu sekitar satu jam 20 menit.

Ia juga biasa mendengarkan podcast atau audiobook ketika jalan kaki, sambil mempelajari apa yang didengarkannya.

"Hal terpenting tentang pagi itu adalah bermeditasi, yang berarti aku menenangkan kepala, aku juga melakukan beberapa latihan fisik, dan belajar dalam waktu singkat, efektif tiga jam sebelum rapat dimulai," kata Dorsey.

Baca juga: Waspada, Kerja Berlebihan Bisa Sebabkan Penyakit Kronis

Rutinitas itu juga memberinya dorongan percaya diri.

"Hari itu bisa saja menjadi hari yang mengerikan dan aku merasa seperti sudah melakukan begitu banyak untuk diriku sendiri dan merasa seperti memiliki hari lainnya," tambah dia.

Begitu kerja dimulai, Dorsey mengatakan bahwa dia mencoba menyingkirkan semua gangguan yang ada dan mencoba fokus. Di masa lalu, ia bahkan hanya makan malam sehingga kerjanya tidak terganggu dengan sarapan atau makan siang.

Hal itu diungkapkan oleh Dorsey kepada "Ben Greenfield Fitness: Diet, Podcast Fat Loss and Performance" pada April 2019.

Beberapa penelitian pada tikus menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan kognisi dan berpotensi melindungi otak dari penyakit neurodegeneratif, namun lebih banyak penelitian perlu dilakukan untuk menunjukkan bahwa pola itu aman dilakukan manusia dalam jangka waktu panjang.

Selain itu, merasa lapar selama periode puasa dapat mengacaukan kemampuan untuk membuat keputusan, berpikir, dan berkonsentrasi.

Baca juga: 10 Cara Ibu Menyeimbangkan Karier dan Keluarga

Dorsey membagi harinya untuk kedua perusahaannya, yakni Twitter di pagi hari dan Square di sore dan malam hari.

Di penghujung hari, ia akan pulang, membuat makan malam, dan bersantai. Aktivitas tersebut mungkin terasa umum, namun ada satu kebiasaan Dorsey yang tidak dilakukan banyak orang, yakni menuliskan tentang hari yang telah dilaluinya dalam sebuah jurnal.

Biasanya ia akan menulis tentang "apa yang kupelajari hari ini?"

Dorsey melakukannya sejak dia berusia 14 tahun, tetapi pertanyaan yang sama masih berlaku dalam hidupnya, meski kini sudah menjadi triliuner dan pengusaha.

Pertanyaan itu adalah: "apa yang dunia coba ajarkan kepadaku tentang apa yang perlu aku lakukan secara pribadi untuk mempertahankan level ini, atau untuk melampauinya?"

Baca juga: 6 Tanda Kita Mengalami Stres Pekerjaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com