Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersikap Tak Setuju Tanpa Kurangi Peluang Diterima Kerja, Bisa?

Kompas.com - 28/08/2020, 15:33 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Memberi pendapat atau sikap yang menunjukkan kita tidak setuju dengan apa yang dikatakan pewawancara kerja mungkin bukan ide bagus.

Pasalnya, perbuatan itu bisa membuat wawancara kerja menjadi tegang, dan peluang kita diterima semakin kecil.

Namun faktanya, menyatakan ketidaksetujuan dengan pewawancara kerja tidak selalu menghancurkan peluang kita untuk memperoleh pekerjaan.

Baca juga: 8 Tips Sukes Melakukan Wawancara Kerja Secara Virtual

Menurut para ahli, dalam wawancara kerja, apa yang kita butuhkan adalah cara kita menghadapi pewawancara.

Tujuan dari setiap wawancara kerja adalah membuat pewawancara sebagai perwakilan perusahaan terkesan, dan mau menerima kita.

Artinya, kita harus "terlihat setuju" untuk sukses dalam wawancara kerja, kata Caroline Stokes, founder of executive headhunting and coaching company Forward, dalam Harvard Business Review di bulan November lalu.

Hanya saja, sikap yang seolah menunjukkan kita setuju bisa menimbulkan masalah, apalagi jika pada akhirnya kita diterima, dan bekerja untuk perusahaan tersebut.

Thomas Hills, profesor di departemen psikologi University of Warwick, mengatakan kepada CNBC, para pelamar kerja harus menjadi diri mereka dalam wawancara kerja.

"Jika kita mendapat pekerjaan itu, pada prinsipnya kita akan berurusan dengan mereka, atau orang-orang seperti ini," ujar dia.

Baca juga: 4 Jawaban dalam Wawancara Kerja bagi Kandidat yang Lampaui Kualifikasi

Hills melanjutkan, apabila kita tidak bisa berkomunikasi secara bebas dengan para pekerja di perusahaan itu, kita akan bekerja dalam perasaan tertekan.

Kuncinya adalah memutuskan apakah poin atau permasalahan yang menjadi ketidaksetujuan kita itu penting dan relevan dengan pekerjaan kita atau tidak.

"Jika pewawancara membuat poin mengenai sesuatu yang tidak kita pedulikan, namun kita tahu mereka keliru, coba pikirkan apakah kita perlu menyanggahnya atau tidak," kata dia.

Membuat diskusi yang sehat

Apabila kita tidak setuju dengan pewawancara kerja, kita tidak usah menganggapnya sebagai konflik. Demikian padangan Stokes.

Wawancara kerja bisa menjadi lebih menarik, dengan membingkainya sebagai diskusi yang sehat, debat, dan pemecahan masalah.

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com