Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desainer Indonesia Bawa Busana Modest Multifungsi ke Pentas Dunia

Kompas.com - 29/08/2020, 11:38 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Keduanya adalah ciri khas desainer yang merupakan anggota Indonesian Fashion Chamber ini.

Beberapa item makrame sengaja didesain bisa dilepas pasang dengan pakaian lain untuk memberikan kesan yang unik.

Koleksi ini terdiri dari beberapa item seperti atasan, tunik, palazzo, outer, dan dress yang masing-masing bisa berganti fungsi.

Konsep multifungsi ini juga menjadi salah satu strategi konsep keberlanjutan yang mampu membuat sebuah pakaian memiliki fungsi dan gaya yang berbeda.

Sehingga, daur hidup pakaian akan lebih panjang. Sebab, penggunanya diharapkan tidak akan cepat jenuh dengan item tersebut dan otomatis menunda pembuangannya.

Baca juga: Pekan Mode Modest Fashion 2019 akan Hadirkan 60 Desainer

Memanfaatkan item mutltifungsi mungkin belum dilakukan oleh banyak orang.

Rosie mengungkapkan, menurut penelitian, kebanyakan orang hanya menggunakan 6-38 persen pakaian yang mereka miliki.

Penelitian lainnya menemukan, seseorang maksimal hanya menggunakan 50 persen pakaiannya.

Kebanyakan orang merasa pakaian yang dimilikinya tidak lagi 'up to date' dengan tren yang ada, bahannya kurang nyaman, perubahan bentuk badan, dan lainnya.

Oleh karena itu, pakaian multifungsi dinilai dapat menjadi salah satu jawaban atas permasalahan-permasalahan tersebut.

"Multifunctional wardrobe menjawab problem itu. Karena dalam desain multifungsi pakaian dibuat timeless sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama, tanpa terikat tren dalam waktu tertentu," ungkap dia.

Rosie berharap, koleksi Kalopsia ini dapat memberikan inspirasi dan manfaat agar orang-orang ikut serta mengurangi limbah fesyen, mulai dari lemari pakaiannya sendiri.

"Ketika kita kreatif tidak perlu memiliki banyak pakaian, cukup beberapa helai saja tetapi sangat fungsional untuk berbagai kesempatan."

"Sehingga konsumsi atas fesyen bisa lebih bertanggung jawab," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com