Memanfaatkan item mutltifungsi mungkin belum dilakukan oleh banyak orang.
Rosie mengungkapkan, menurut penelitian, kebanyakan orang hanya menggunakan 6-38 persen pakaian yang mereka miliki.
Penelitian lainnya menemukan, seseorang maksimal hanya menggunakan 50 persen pakaiannya.
Kebanyakan orang merasa pakaian yang dimilikinya tidak lagi 'up to date' dengan tren yang ada, bahannya kurang nyaman, perubahan bentuk badan, dan lainnya.
Oleh karena itu, pakaian multifungsi dinilai dapat menjadi salah satu jawaban atas permasalahan-permasalahan tersebut.
"Multifunctional wardrobe menjawab problem itu. Karena dalam desain multifungsi pakaian dibuat timeless sehingga dapat digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama, tanpa terikat tren dalam waktu tertentu," ungkap dia.
Rosie berharap, koleksi Kalopsia ini dapat memberikan inspirasi dan manfaat agar orang-orang ikut serta mengurangi limbah fesyen, mulai dari lemari pakaiannya sendiri.
"Ketika kita kreatif tidak perlu memiliki banyak pakaian, cukup beberapa helai saja tetapi sangat fungsional untuk berbagai kesempatan."
"Sehingga konsumsi atas fesyen bisa lebih bertanggung jawab," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.