Segera ke dokter
Anda harus membawa Si Kecil berkonsultasi ke dokter, jika gejala usus buntu pada anak yang terjadi pada Si Kecil mulai mengeluhkan hal-hal berikut ini:
- Rasa sakit yang dimulai di dekat pusar (bellybutton) dan menyebar ke bagian kanan bawah perut. Ini bisa berarti radang usus buntu, yang berarti kondisi gawat darurat.
- Perut buncit, yang bisa berarti obstruksi atau masalah lain seperti radang usus buntu.
- Anak mengeluh sakit perut dan berbaring miring dengan kaki diangkat ke arah perut. Ini sering terjadi ketika radang usus buntu terjadi.
- Anak mengeluh sakit perut dan berjalan membungkuk.
- Nyeri perut yang dikaitkan dengan darah baik itu muntah atau feses.
- Muntah cairan berwarna hijau. Hal ini bisa disebabkan empedu, atau hal lainnya. Kondisi itu harus dirawat dengan cepat.
- Nyeri ketika perut ditekan, terutama jika ditekan lalu dilepaskan secara tiba-tiba. Ini bisa berarti bahwa lapisan peritoneum, selaput yang melapisi rongga perut, meradang. Hal ini hanya dapat terjadi dalam kondisi seperti usus buntu.
Baca juga: Kenali Tanda-tanda Penyakit Usus Buntu
Pengobatan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai cara mengatasi usus buntu pada anak. Mengutip University of Rochester Medical Center Rochester, perawatan akan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum Si Kecil.
Apendisitis adalah keadaan darurat medis. Kemungkinan usus buntu akan pecah dan menyebabkan infeksi yang serius dan mematikan. Untuk alasan ini, penyedia layanan kesehatan mungkin akan menyarankan agar anak menjalani operasi untuk mengangkat usus buntu.
Sebagai cara mengatasi gejala usus buntu pada anak, ia mungkin diberi antibiotik dan cairan melalui infus sebelum operasi dimulai.
Pembedahan adalah pengobatan yang paling umum untuk apendisitis. Tetapi untuk beberapa anak, penyedia layanan kesehatan mungkin memberikan antibiotik sebagai pengganti operasi.
Dalam jurnal Canadian Family Physician, apendisitis akut adalah kegawatdaruratan bedah yang paling umum pada anak-anak. Apendisitis terjadi sepanjang masa kanak-kanak dan dewasa, tetapi kejadiannya paling tinggi di antara usia 10 dan 19 tahun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.