Testosteron mengubah rambut vellus lembut pada tubuh, rambut halus berbulu halus yang berkembang di tubuh selama masa kanak-kanak, menjadi rambut inti, rambut lebih tebal dan kasar yang berkembang selama masa pubertas.
Namun, memiliki janggut tidak selalu berarti kita akan lebih jantan daripada mereka yang tidak.
Meskipun, kita mungkin pernah mendengar mitos itu 1-2 kali. Sayangnya, hal itu hanya mitos.
4. Jika jenggot kering dan rapuh
Kita mungkin terlalu banyak membersihkannya. Meskipun rambut wajah secara struktural berbeda dengan rambut di kepala, penting untuk melakukan perawatan yang sama pada rambut wajah.
Cobalah menggunakan pembersih ringan.
Baca juga: Ingin Tampil Beda? Cobalah Gaya Jenggot Kekinian
Schlessinger merekomendasikan penggunaan sampo yang dirancang untuk wajah dan janggut.
Meskipun sebenarnya sampo pun dapat bekerja dalam keadaan darurat, dengan mengoleskan minyak khusus jenggot dan menyisir atau menyikatnya setiap hari, agar terlihat rapi dan bersih.
5. Jika jenggot sedikit terkelupas
Kita mungkin memiliki ketombe di janggut. Menjaga kebersihan janggut menjadi solusi.
Lakukan perawatan seperti saat kamu merawat kulit kepala. Jika tak kunjung sembuh, lakukan konsultasi dengan dokter kulit.
6. Jika sama sekali tak memiliki jenggot
Jika kita benar-benar tidak pernah bisa menumbuhkan janggut, dan dokter mengatakan kesehatanmu telah diperiksa, ini mungkin masalah keturunan.
Karena genetika memainkan peran utama lain dalam perkembangan pertumbuhan rambut. Sayangnya, tidak ada yang bisa dilakukan tentang hal ini.
Namun, harap diingat bahwa tidak memiliki janggut pada dasarnya tidak berbahaya atau tidak memiliki pengaruh terhadap kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.