Sebuah penelitian dari tahun 2016 mengungkapkan bahwa memasak dapat meningkatkan kreativitas dan kebahagiaan seseorang.
Studi tersebut mengikuti gerakan dan bahasa tubuh 658 orang selama dua minggu ketika memasak dengan cermat.
Penelitian itu mencatat bahwa ketika melakukan hal-hal kecil, bermakna, dan menenangkan seperti memanggang setiap hari, mereka merasa lebih bahagia.
Menurut para peneliti, kreativitas yang dilibatkan ketika memanggang membuat mereka merasa lebih ‘membumi’ dan mampu melakukan sesuatu.
4. Menghemat biaya
Asisten profesor psikologi dan pemilik Sycamore Counseling Services, Jamie McNally mengatakan, penghematan yang didapatkan dari memasak sendiri di rumah dapat berdampak positif pada keseluruhan situasi keuangan.
Kita mungkin berpikir kelebihan ini lebih menyentuh aspek ekonomi seseorang.
Namun, lebih lanjut, kondisi finansial yang buruk dapat memengaruhi kondisi kesehatan mental dan tekanan pada relasi seseorang.
Hal ini utamanya terjadi dalam hubungan pernikahan.
"Petengkaran tentang uang cenderung menjadi salah satu konflik paling umum dalam suatu hubungan," kata McNally.
Baca juga: Cara Memasak Daging Supaya Empuk
Selain untuk menghemat, memasak juga bisa dimanfaatkan sebagai momentum untuk mempererat hubungan bersama pasangan.
Misalnya, jika pasangan menyiapkan makan bersama atau ketika menyantapnya bersama.
5. Meningkatkan kualitas hubungan di rumah
Dessy mengatakan, lebih sering melakukan kegiatan dari rumah di masa pandemi ternyata dapat lebih sering memicu konflik.
Namun, memasak bersama bisa dilakukan untuk mengatasi kemungkinan konflik tersebut. Cobalah untuk melibatkan anggota keluarga yang biasanya tidak ikut memasak.
6. Mengurangi kecemasan atas higienitas
Di masa pandemi seperti, higienitas menjadi salah satu faktor penting yang harus terus diperhatikan, termasuk dalam hal makanan.
Sayangnya, kita tidak selalu bisa memastikan higienitas makanan jika membeli makanan di luar.