Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Mengundurkan Diri tapi Ditawari Counter Offer, Harus Bagaimana?

Kompas.com - 02/09/2020, 20:59 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber MSNBC

KOMPAS.com - Di saat kita berniat mengundurkan diri dari sebuah perusahaan, kita tentunya sudah mempertimbangkan banyak hal.

Nah, di momen seperti inilah, godaan kerap muncul untuk membuat kita batal mengundurkan diri.

Godaan itu bisa berupa promosi jabatan, atau gaji lebih yang ditawarkan oleh atasan kita.

Tawaran yang disebut counter offer ini dilakukan atasan untuk menahan agar kita tetap bekerja di perusahaan.

Perlu diketahui, jika kita sudah memutuskan untuk resign atau mengundurkan diri, alangkah baiknya kita tidak menarik keputusan tersebut.

Sebab, membatalkan keputusan untuk mengundurkan diri adalah langkah buruk dalam karier kita, menurut recruitment specialist sekaligus director of international recruitment firm Selby Jennings, Oliver Cooke.

"Jika kita memiliki performa baik selama bekerja di perusahaan itu, kemungkinan atasan akan memberi tawaran yang menggiurkan di saat kita berniat mengundurkan diri," ujar Cooke kepada CNBC Make It.

"Kita harus siap menghadapi hal itu."

Baca juga: Karyawan yang Latah “Resign” Tak Akan Lebih Sukses di Kantor Baru

Cooke menyebut, dalam kondisi di mana atasan memberi tawaran yang "menguntungkan", posisi kita akan tampak lebih unggul. Namun faktanya tidak demikian.

"Kenyataannya, mereka tidak menghargai Anda sejak awal dan hanya memikirkan jangka pendek."

Ia melanjutkan, perusahaan akan memikirkan biaya yang dikeluarkan dan kerugian yang mungkin timbul saat mencari pekerja yang cocok untuk menggantikan kita.

Kita perlu berpikir lebih dalam untuk mencari alasan mengapa perusahaan baru memberikan tawaran yang menguntungkan di saat kita hendak mengundurkan diri, menurut Cooke.

"Jika perusahaan menilai kita layak untuk mendapat kenaikan gaji, mengapa mereka tidak melakukannya lebih awal?" tuturnya.

Ditambahkan Cooke, sebesar apa pun atasan menyukai kita secara pribadi, perusahaan akan lebih waspada terhadap komitmen kita apabila mereka sudah pernah kehilangan kepercayaan.

Bisa saja perusahaan menggali cara untuk menemukan cara mengganti atau bahkan memberhentikan kita, dan hal itu memberi mereka keuntungan di masa mendatang.

"Kepercayaan antara manajer dan karyawan sudah hilang, dan sebagian besar karyawan yang mengambil counter offer akan berada di laman pasar kerja dalam waktu enam hingga 12 bulan berikutnya," kata Cooke.

Menyetujui counter offer dari atasan, menurut Cooke, seringkali hanya menunda waktu pengunduran diri kita.

"Kenaikan jabatan dan kompensasi bisa jadi tidak mengubah hal-hal yang tidak kita suka dari pekerjaan kita saat ini."

"Jenis pekerjaan dan siapa atasan kita jauh lebih memengaruhi kebahagiaan kita untuk bekerja di perusahaan itu dibandingkan kompensasi," ucapnya.

Baca juga: Jangan Langsung Ajukan “Resign” pada HRD, tetapi...

Hindari topik pengunduran diri jika kita tidak yakin

Bagi seorang pekerja, khususnya kaum milenial, sering pindah kerja bisa membuat reputasi pekerja menjadi buruk.

Cooke menyarankan agar kita mempertimbangkan untuk pindah kerja setiap 3-5 tahun sekali.

Namun, saat kita sudah mengambil keputusan mengundurkan diri, kita sebaiknya berpegang pada keputusan tersebut, kata Cooke.

Salah satu kesalahan umum pekerja yang menemui atasan untuk memberi surat pengunduran diri, menurut Cooke, adalah mereka tidak sepenuhnya teguh pada keputusannya.

"Di saat itulah, Anda berada dalam negosiasi counter offer," kata Cooke.

"Jika atasan melihat Anda belum membuat keputusan dan Anda adalah karyawan yang memiliki performa baik, mereka akan memengaruhi Anda. Jika Anda ragu, Anda akan sulit membuat keputusan."

Cooke memberi saran agar kita membawa surat pengunduran diri di saat kita sudah siap untuk pergi dari perusahaan.

Dengan demikian, kita dapat menghindari counter offer dan mempercepat proses pengunduran diri.

"Memberikan surat pemberitahuan di saat kita siap berhenti sama seperti meresmikan pengunduran diri kita," ujarnya.

Hal ini berlaku di AS, di mana undang-undang ketenagakerjaan setempat mengatur bahwa karyawan bebas meninggalkan perusahaan mereka tanpa alasan atau peringatan.

Surat pengunduran diri yang benar

Pada dasarnya, surat pengunduran diri harus menjelaskan poin-poin yang kita sampaikan.

"Tetap sopan dan singkat, berterima kasih atas investasi dan waktu mereka, tetapi katakan Anda telah menemukan peluang baru untuk karier Anda," kata Cooke.

"Tambahkan bahwa Anda bisa membantu untuk sementara waktu, tapi tegaskan Anda siap untuk bergerak kapan saja."

Berikan penjelasan singkat untuk menghindari konflik dan diskusi berkepanjangan dengan atasan kita, begitu menurut Cooke.

Baca juga: 4 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Pindah Kerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com