Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2020, 23:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berhubungan intim di masa kehamilan dapat membawa banyak manfaat, baik fisik maupun mental, jika dilakukan dengan aman dan telah diizinkan oleh dokter.

Memang, beberapa ibu mungkin akan merasa kurang nyaman untuk melakukannya dan hal itu sangatlah wajar.

Jika kamu sedang berada di masa kehamilan dan memiliki sejumlah pertanyaan seputar berhubungan intim di masa kehamilan, beberapa jawaban pertanyaan berikut mungkin bisa menjawab rasa penasaran tersebut.

1. Apakah aman dilakukan?

Singkatnya, ya. Meski begitu, kamu tetap harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum memutuskan untuk berhubungan intim di masa kehamilan dan memastikan tidak ada komplikasi.

Alasan lain untuk mendiskusikannya dengan dokter adalah jika kamu memiliki riwayat keguguran atau berisiko lebih tinggi untuk mengalami keguguran.

Jika itu masalahnya, dokter mungkin akan menyarankan untuk menghindari seks selama beberapa bulan pertama kehamilan. Namun jika dokter sudah memberi lampu hijau, artinya hubungan intim aman dilakukan.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Bercinta?

2. Apakah akan terasa berbeda?

Beberapa calon ibu mungkin akan bertanya-tanya, apakah berhubungan intim ketika hamil akan terasa berbeda?

Mungkin saja, karena tubuhmu berusaha mengakomodasi hormon yang melonjak dan bentuk tubuh yang berubah dengan cepat. Kondisi ini bisa terasa tidak nyaman dan menjengkelkan.

Beberapa calon ibu akan mengalami peningkatan kepekaan akibat alat kelamin yang membesar, yang dapat mengakibatkan orgasme lebih intens.

Namun, bagi ibu lainnya, perubahan fisik mungkin justru membuat mereka merasa kurang terpuaskan daripada biasanya.

Jika kamu masuk ke dalam kategori terakhir, ada beberapa hal yang dapat dicoba, antara lain:

  • Karena pada masa kehamilan vagina dan vulva lebih bengkak, pelumas dapat membantu jika mengalami ketidaknyamanan saat berhubungan seks.
  • Kamu dapat memanfaatkan waktu ini untuk menghidupkan suasana di kamar tidur dengan mencoba pendekatan baru, baik itu seks oral, stimulasi manual, atau posisi berbeda. Namun, jika mengalami rasa sakit, pastikan untuk menghubungi dokter.

Selain itu, beberapa perempuan hamil mungkin mengalami dorongan seks yang meningkat selama kehamilan karena tingkat estrogen yang lebih tinggi.

Sisi positifnya, aliran darah ekstra ke vulva dan payudara membuat mereka lebih sensitif, yang dapat menghasilkan sensasi dan orgasme yang lebih intens.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com