Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2020, 14:27 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber yahoo

KOMPAS.com - Mengompol di malam hari atau enuresis adalah kondisi yang wajar terjadi bagi anak. Walau begitu orangtua bisa membantu anak untuk menghentikan kebiasaannya ini.

Menurut psikolog klinis berlisensi Dr. Matthew Ruderman, Ph.D., ada dua jenis enuresis. Pertama, adalah enuresis primer, yakni ketika sejak bayi anak selalu mengompol di tempat tidur.

"Ini sering dikaitkan dengan riwayat masalah keluarga, keterlambatan perkembangan, atau masalah fisiologis, meskipun faktor psikologis mungkin berperan," katanya kepada SheKnows.

Misalnya, kandung kemih anak terlalu kecil untuk menampung jumlah urine yang diproduksi, otot yang berkontraksi untuk kandung kemih mungkin juga lebih kuat daripada otot yang menahan urine, ketidakseimbangan hormon, atau mungkin ada infeksi.

Sedangkan enuresis sekunder adalah anak kembeli mengompol setelah satu atau dua tahun spresinya selalu kering dan tidak ada kejadian di malam hari sebelumnya.

"Ini lebih mungkin dikaitkan dengan tekanan emosional, seperti depresi, kecemasan, gangguan hiperaktif defisit perhatian, trauma, dan/atau pelecehan," ungkap Ruderman.

Baca juga: Tips Membantu Anak Usia Sekolah Stop Mengompol

Psikoterapis keluarga dan hubungan sekaligus penulis The Self-Aware Parent, Dr.Fran Walfish, mengatakan bahwa dia sering merawat anak-anak yang mengalami kecemasan.

Beberapa di antaranya juga menunjukkan gejala seperti mengompol.

“Banyak anak yang memiliki tingkat kecemasan yang tinggi di siang hari sering kali melepaskan kecemasan tersebut dan bersantai saat tidur sehingga mereka mengompol," katanya.

Dalam beberapa kasus, ia juga pernah merawat sejumlah anak laki-laki hingga usia 8 tahun yang masih mengalami kondisi tersebut.

"Ada kepercayaan di antara beberapa profesional bahwa ini mungkin terjadi pada anak-anak tertentu yang menderita ADHD. Anak-anak ini tidak ingin berhenti dan mengganggu aktivitas yang mereka lakukan sehingga mereka menahan kencing terlalu lama," ucap Walfish.

Ilustrasi anak buang air besar. Dok. Shutterstock Ilustrasi anak buang air besar.

Jika anak Anda mengalami kondisi yang sama, baik Ruderman maupun Walfish menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter. Namun, selain itu, beberapa strategi bisa dilakukan orangtua untuk mengatasi masalah anak mengompol di tempat tidur.

1. Jangan membuatnya malu

Apapun penyebabnya, jangan sampai orangtua mengkritik terlalu keras atau menghukum anak karena mengompol di tempat tidur. Jangan buat anak merasa malu dengan apa yang dilakukannya

"Tetaplah bersikap suportif. Pastikan anak tahu bahwa mengompol bukan salah mereka dan hindari menyalahkan atau menghukum," kata Ruderman.

Baca juga: Orangtua Harus Tahu, Ini Efeknya Jika Terlalu Sering Marah pada Anak

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber yahoo
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com