Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2020, 14:56 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Jika mengecat kamar diperlukan, pilihan paling aman adalah membiarkan orang lain yang melakukannya, atau menunda pekerjaan sampai bayi lahir.

Meskipun ada teori berbeda terkait cacat lahir yang disebabkan oleh menghirup aroma cat saat hamil, tidak ada gunanya mempertaruhkan nyawa bayi, bukan?

Jadi, apa yang dapat kamu lakukan jika benar-benar ingin merenovasi kamar bayi?

Gunakan cat yang aman

Pastikan kamu memilih cat dengan hati-hati setelah membaca label untuk timbal atau kandungan VOC (volatile organic compounds) yang tinggi.

Baca juga: Normalnya Berapa Banyak Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan?

Meskipun cat yang paling aman juga mungkin tidak sepenuhnya bebas VOC, menurut Badan Perlindungan Lingkungan, kamu masih dapat menemukan cat organik yang aman untuk kehamilan dengan label bebas VOC.

Ini mungkin lebih mahal, tetapi paling tidak cat ini aman digunakan.

Cat berbahan dasar air atau akrilik dianggap jauh lebih aman daripada cat berbahan dasar pelarut dan cat semprot.

Selain itu, bahan ini pun lebih cepat kering, menawarkan retensi warna yang baik, tidak mengeluarkan banyak bau, dan bekerja dengan baik -bahkan di atas dinding yang sudah dicat minyak.

Di sisi lain, meskipun cat berbahan dasar minyak sangat tahan lama, dan dapat lebih tahan dari noda, cat tersebut memiliki konsentrasi pelarut yang tinggi, dan sering kali mengandung bahan kimia berbahaya.

Oleh karena itu, cat jenis ini tidak dianjurkan untuk digunakan selama kehamilan.

Untuk mengetahui apakah cat berbahan dasar air atau minyak, cukup seka dengan alkohol.

Jika cat tidak terkelupas, berarti berbahan dasar minyak dan jika lepas, berarti berbahan dasar air.

Selain kemungkinan risiko menghirup aroma cat saat hamil, cat minyak juga mengeluarkan bau menyengat dan memiliki tekstur 'sulit dibersihkan'.

Berikut adalah tips lainnya, jika kamu ingin merenovasi kamar si kecil:

1. Biarkan udara masuk

Pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik saat kamu melakukan semua pekerjaan, agar aroma cat tidak tertinggal di dalam.

Ini membantumu menghirup udara segar dan menurunkan risiko menghirup aroma cat saat hamil.

2. Gunakan masker

Sebaiknya gunakan masker wajah atau respirator untuk melindungi diri dari asap berbahaya.

Jika mual atau pusing tampaknya mendominasi, jangan diam saja; segera keluar dari ruangan itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com