Dengan pertimbangan itu, wanita hamil memang sebaiknya membatasi paparan cat dan aroma cat, terutama pada trimester pertama.
Lisa Valle, dokter kandungan di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California, Amerika Serikat memberikan penjelasannya.
Baca juga: Haruskah Berhenti Minum Kopi Selama Kehamilan?
Dia mengatakan, pada trimester pertama kehamilan, menjadi masa yang paling berisiko sejak organ bayi masih terbentuk.
Potensi risiko terkena aroma cat
Risiko terkena uap cat berkisar dari efek jangka pendek hingga jangka panjang.
Dalam jangka pendek akan muncul keluhan seperti mual, iritasi pada kulit, mata, hidung atau tenggorokan, kesulitan bernapas, alergi, pusing dan sakit kepala.
Sementara, risiko jangka panjangnya adalah kerusakan hati, gangguan ginjal dan juga pernapasan, serta sistem saraf.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan, paparan pelarut selama kehamilan dapat meningkatkan risiko keguguran.
Mengetahui jangka waktu bayi terpapar polusi renovasi rumah dan besarnya tingkat paparan merupakan hal yang penting.
Terdapat kemungkinan paparan pelarut yang berlebihan dapat meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan cacat, dan masalah perkembangan nantinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.