KOMPAS.com - Nama Eliud Kipchoge tercatat dalam sejarah olahraga sebagai pelari jarak jauh tercepat.
Hasil tersebut diperolehnya saat ia menuntaskan lari maraton sepanjang kurang lebih 42 km dalam waktu 1 jam 59 menit 40,2 detik di Wina, Austria, pada 12 Oktober 2019.
Kala itu, ia memakai model purwarupa awal Nike Air Zoom Alphafly Next% di kedua kakinya.
Dalam rangka mengapresiasi prestasi yang didapat pria asal Kenya itu, Nike merilis Air Zoom Alphafly Next% khusus.
Bagian atas sepatu menggunakan material Atomknit yang disebut ringan seperti bulu. Teknologi ini merupakan pembaruan dari teknologi Flyknit yang memberikan sirkulasi udara di bagiandepan sepatu serta membuat bagian tumit menjadi lebih ketat.
Logo "Swoosh" berwarna hitam dicetak sepanjang ujung sepatu (toebox) hingga bagian lateral di tengah sepatu.
Baca juga: Inikah Sepatu Lari Nike Tercepat?
Sedangkan teks "EK" pada tumit sepatu sebelah kanan merupakan inisial namanya.
Detail catatan waktu dan inisial nama Kipchoge juga terdapat di bagian insole, hanya saja letaknya dibalik.
Catatan waktu 1:59:40 dengan background merah berada di insole sepatu sebelah kanan, sementara inisial "EK" dengan background hijau ditempatkan di insole sepatu sebelah kiri.
Perpaduan warna merah dan hijau juga diaplikasikan di tumit bagian bawah yang meruncing untuk menegaskan asal usul sang pelari, yaitu Kenya.
Belum ada informasi lebih lanjut mengenai perilisan dan harga Nike Air Zoom Alphafly Next% "Kipchoge".
Namun diprediksi sepatu ini akan dirilis pada 12 Oktober (hari peringatan prestasi Kipchoge) atau 5 November yang merupakan tanggal ulang tahunnya.
Baca juga: Kipchoge Menorehkan Sejarah dalam Lari Jarak Jauh