Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2020, 11:14 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Teknologi cetak tiga dimensi bakal mengubah masa depan dunia kuliner . Dengan teknologi ini bisa dihasilkan makanan yang dipersonalisasi atau pun menciptakan hidangan dengan desain yang rumit dengan menekan satu tombol.

Menurut perusahaan pencetak tiga dimensi (3D) Natural Machines, konsep tersebut tidak lama lagi akan menjadi kenyataan. Bahkan kelak mesin pencetak itu tidak hanya akan tersedia di restoran tetapi juga skala rumahan.

Baru-baru ini perusahaan bernama Novameat menciptakan steak vegan yang tak hanya memiliki aroma dan rasa daging asli, tetapi juga memiliki serat seperti daging sapi menggunakan mesin pencetak 3D.

Sampai dengan tahun 2014, pencetak makanan 3D hanya fokus pada makanan camilan yang manis. Kemudian terobosan baru dibuat oleh Natural Machine yang menciptakan mesin pembuat makanan yang gurih dan manis dengan bahan-bahan segar.

Salah satu pendiri Natural machine, Lynette Kucsma mengatakan, ide awalnya adalah untuk memasarkan produk roti dan kue miliknya ke seluruh dunia tetapi dengan biaya yang murah.

“Pengeluaran terbesar bukanlah bahan-bahannya atau tenaga kerja yang membuat cake itu, tetapi pengemasan dan pengawetan, pembekuan, sampai pengiriman agar rasanya tak berubah,” kata Kucsma.

Baca juga: Mengapa Makanan Cepat Saji Tak Baik untuk Kesehatan?

Perusahaannya butuh solusi yang memungkinkan produksi massal di beberapa negara di dunia. Hingga akhirnya di tahun 2014 diluncurkan Foodini, printer makanan 3D android dengan berat mesin hanya 10 kilogram.

Pengguna Foodini hanya butuh koneksi Wi-FI untuk memilih resep dari situs komunitas Natural Machine lalu mencetaknya lewat gadget yang terhubung. Pengguna juga bisa memilih bentuk atau tekstur sendiri.

“Sejak awal mendesain Foodini kami ingin bekerja dengan makanan segar. Jadi kami memasukkan berbagai sistem, software, membuatnya kustom dengan makanan dan material yang aman untuk makanan. Anda bisa mencetak apa pun tanpa menambahkan apa pun, tanpa tambahan perasa atau pengawet,” katanya.

Foodini kini telah dipakai di beberapa restoran, termasuk La Enoteca di Barcelona, Spanyol, milik chef Michelin Paco Perez.

Salah satu hidangan yang dicetak dengan mesin ini adalah puree seafood dengan bentuk bunga yang mirip dengan karang laut, ditambah topping caviar, dan landak laut.

Baca juga: Kolaborasi Adidas X Carbon Buat Pelindung Wajah dari Printer 3D

Steak daging tiruan yang dicetak dengan printer 3D.Insider Steak daging tiruan yang dicetak dengan printer 3D.

Chef Perez memilih printer 3D untuk makanan karena beberapa alasan, tapi yang terutama adalah faktor presentasi karena dengan mesin ini bisa dihasilkan bentuk dan skala yang presisi yang tidak bisa dilakukan dengan tangan manusia.

“Kita makan tidak hanya lewat mulut tapi juga mata, karenanya presentasi makanan di piring sangat penting,” kata Kucsma.

Baca juga: Mengulik Dapur Istana Kerajaan Inggris, dari Makanan Perayaan sampai Favorit Semua Orang

Alasan lingkungan

Redefine Meat, perusahaan startup asal Israel, juga mengembangkan pencetak makanan 3D untuk membuat steak menggunakan daging tiruan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com