KOMPAS.com - Minyak goreng adalah salah satu bahan dapur wajib yang dimiliki hampir oleh semua rumah tangga.
Minyak goreng dikenal memiliki kandungan lemak tinggi, termasuk lemak jenuh, asam lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda.
Minyak kelapa, yang biasa digunakan sebagai bahan memasak, mengandung sekitar 90 persen lemak jenuh.
Baca juga: Pakai Minyak Goreng Berulang Memicu Radikal Bebas
Mengonsumsi terlalu banyak lemak jenuh, yakni lebih dari 20 gram untuk wanita dan 30 gram untuk pria per hari, membuat tubuh memproduksi kolesterol dalam tubuh.
Kondisi itu memicu meningkatnya risiko penyakit jantung.
Sebagian besar uji coba terkontrol secara acak menunjukkan, minyak kelapa memang meningkatkan kadar low density lipoprotein (LDL).
LDL adalah kolesterol jahat yang berkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.
Meski begitu, minyak kelapa juga meningkatkan kolesterol baik atau high density lipoprotein (HDL), yang yang membawa LDL menjauh dari aliran darah.
Satu penjelasan mengapa makanan yang begitu tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol HDL adalah karena makanan itu mengandung asam laurat dalam jumlah yang relatif tinggi.
Kandungan ini terbukti meningkatkan kadar HDL dalam darah jauh lebih banyak daripada LDL.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.