Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Kesehatan, Perlukah Ganti Minyak Goreng dengan Minyak Zaitun?

Kompas.com - 04/09/2020, 22:35 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Para peneliti meninjau 30 studi, di mana pola makan para partisipan diubah untuk menguji efek minyak zaitun.

Mereka menemukan, diet Mediterania menyebabkan kadar glukosa lebih rendah dan LDL lebih tinggi dibandingkan dengan pola makan barat.

Mengintervensi diet itu dengan minyak zaitun yang memiliki kandungan polifenol tinggi, dapat meningkatkan HDL.

Namun, mengonsumsi minyak zaitun dengan mengikuti diet Mediterania berisiko meningkatkan kadar glukosa, sehingga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 jika terlalu tinggi.

Pola ini juga mengurangi tingkat trigliserida atau sejenis lemak dalam darah dan kadar kolesterol LDL.

Sejumlah penelitian menemukan, minyak zaitun extra virgin memiliki manfaat kesehatan paling banyak, termasuk menurunkan risiko penyakit jantung.

Minyak zaitun extra virgin kaya akan antioksidan dan vitamin E.

Sejumlah peneliti menemukan minyak zaitun extra virgin lebih baik dalam melindungi tubuh terhadap kolesterol LDL, daripada jenis minyak zaitun lainnya.

Ada pun jenis minyak zaitun lainnya diproses setelah minyak diekstraksi, yang menyebabkan beberapa kualitas gizinya hilang.

Namun, minyak zaitun extra virgin memiliki titik asap yang lebih rendah, yang artinya akan mulai berasap pada suhu yang lebih rendah.

Dalam beberapa tahun terakhir, ada kekhawatiran, minyak zaitun extra virgin dapat melepaskan senyawa berbahaya, dan beberapa manfaatnya hilang melalui proses pemanasan.

Meski begitu, penelitian terbaru menunjukkan, minyak zaitun extra virgin aman digunakan untuk memasak.

Para peneliti yang melakukan percobaan menemukan, minyak zaitun extra virgin yang digunakan untuk memasak masih termasuk dalam pedoman klaim kesehatan.

Lebih jauh, Lichtenstein berpendapat, minyak zaitun tidak memiliki sifat unik, selain dari kandungan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang tinggi.

Tetapi, secara umum kita tetap perlu membatasi asupan minyak.

"Selama kita menyeimbangkannya, kita bisa memilih jenis minyak yang kita suka," kata Lichtenstein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com