Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Rahmi Hidayati Traveling dengan Berkebaya

Kompas.com - 05/09/2020, 21:45 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Traveling atau bepergian ke berbagai tempat adalah hal yang kita rindukan di masa pandemi.

Biasanya, saat traveling, kita mengenakan pakaian kasual agar tubuh lebih mudah bergerak.

Tapi, apa jadinya jika kita traveling dengan berkebaya?

Rahmi Hidayati, Ketua Gerakan Perempuan Berkebaya Indonesia menceritakan pengalamannya menjelajahi setiap tempat di tanah air dan luar negeri dengan berkebaya.

Saat ia pertama kali mendaki Gunung Gede di Jawa Barat dan dilantik Mapala UI, ia mengenakan kebaya untuk bagian atasan dan kain sebagai bawahan.

"Ketika saya pertama kali naik gunung dengan kebaya, saya berpikir ini cara kita melakukan sosialisasi mengenai kebaya kepada anak muda."

Begitu kata Rahmi dalam program talkshow "Travel Pakai Kebaya? Bisa Banget!" yang diadakan secara virtual pada Sabtu (5/9/2020) sore.

Namun, melakukan pendakian dengan bawahan kain tentu menyulitkannya bergerak. Untuk mencegah hal itu, Rahmi mengatur lilitan kain agar ia tetap bisa melanjutkan pendakian.

"Saya juga ikut Jambore Mapala UI tahun 1989 dengan berkebaya, melakukan pendakian ke gunung di Papua bersama Norman Edwin waktu itu," ujarnya mengisahkan.

Ketika mendaki Gunung Batur dan Gunung Semeru pun, Rahmi tetap setia memakai kebaya dan kain.

"Uniknya, kalau naik gunung, malah anak-anak lakinya yang minta foto sama saya pakai kebaya, bukan anak perempuannya."

Baca juga: Kisah Rahmi Hidayati, Gemar Naik Gunung Pakai Kebaya

Menurut dia, masyarakat Indonesia perlu untuk memakai kebaya agar dikenal oleh dunia luas.

"Ketika seseorang memakai kimono, orang lain langsung tahu ia orang Jepang. Nah, begitu juga kita saat memakai kebaya, orang lain tahu kita dari Indonesia," tutur dia.

Jika Rahmi sedang berada di luar negeri, ia selalu berusaha mengadakan diskusi mengenai kebaya, di mana targetnya adalah orang-orang Indonesia yang berada di negara yang ia kunjungi.

"Saya hubungi Kedubes RI di negara yang saya datangi untuk meminta mereka mengadakan diskusi terkait kebaya," kata Rahmi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com