Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Rahmi Hidayati Traveling dengan Berkebaya

Kompas.com - 05/09/2020, 21:45 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

"Seperti akhir tahun lalu waktu saya ke Nepal, kami dari Perempuan Berkebaya Indonesia mengumpulkan warga Indonesia di ibukota Nepal, Kathmandu."

"Ada sembilan perempuan Indonesia yang tinggal di sana, dan kita pun berbincang seputar kebaya."

Baca juga: Kisah Wisni 7 Tahun Pakai Kutu Baru dan Batik, Dibully hingga Difollow

Tips traveling dengan kebaya

Ia mengingatkan agar kita tidak perlu khawatir kesulitan memakai kebaya saat liburan, terutama ke luar negeri.

"Tidak usah takut ribet memakai kebaya, karena ketika kita ada di luar negeri dan kita mengenakan kebaya, itu cara paling gampang untuk mengenalkan budaya Indonesia."

Namun, lanjut dia, kita perlu memahami pakem dari kebaya itu sendiri sebelum memutuskan untuk memakainya.

"Kebaya itu punya pakem. Bukaannya di bagian depan, kancing juga di bagian depan, lengan kiri dan kanan simetris," ucap Rahmi.

"Kalau kita hanya memakai atasan kebaya dan celana panjang jeans, maka itu belum bisa disebut berkebaya. Berkebaya adalah memakai atasan kebaya dan bawahan kain," ia menegaskan.

Ditambahkan olehnya, saat melakukan aktivitas sehari-hari atau traveling di perkotaan, ia hanya memakai kebaya dengan bawahan kain yang dililitkan, atau kain sarung.

"Itu kalau saya hanya jalan-jalan di tengah kota. Kalau mau naik gunung, dan saya harus mendaki tinggi, saya ada cara lain memakai kain, tidak dililitkan," katanya.

Rahmi juga mengingatkan agar kita lebih mencintai kebaya sebagai warisan budaya Indonesia.

"Kebaya itu busana yang Indonesia banget. Kalau bukan kita yang berusaha melestarikan kebaya, siapa lagi. Anak muda kalau lihat kebaya dan merasa kebaya tidak keren, mereka tidak mau pakai."

Baca juga: Mix and Match Kebaya-Sneakers Ala Wisni Indarto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com