Orangtua seperti ini akan berpikir saran mereka dapat membantu, namun faktanya kata-kata itu justru melemahkan mereka yang menerima.
Jadi, sebelum memberikan opini atau pedoman, cobalah berpikir bagaimana kira-kira opini dan pedoman tersebut akan diterima.
Mengenai pola asuh, misalnya, ingatkan dirimu sendiri bahwa mengkritik adalah satu pola asuh bukanlah hal tepat.
Kamu juga perlu melihat lebih dalam apa yang membentuk pola kritik tersebut dan diskusikan pada mereka yang menerima, bahwa kamu berniat mengubah perilakumu.
3. Mengekspresikan amarah secara tidak langsung
Konflik adalah sesuatu yang tidak mengenakkan, sehingga pada akhirnya kamu melampiaskan kekesalan dengan seseorang secara tidak langsung, yang sering disebut sebagai perilaku "agresif-pasif".
Misalnya, kamu membuat lelucon tentang penampilan seseorang yang sebenarnya adalah kritik terselubung.
Mengungkapkannya dalam kemasan lelucon membuat orang lain tak mungkin marah karenanya.
Atau, mungkin kamu tidak senang diminta melakukan sesuatu, sehingga datang terlambat atau hanya melakukan pekerjaan setengah jalan.
Perilaku-perilaku seperti itu sangat berbahaya karena tersembunyi sebagian, sehingga sulit untuk diselesaikan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.