Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cermati, Tanda-tanda Kamu Termasuk Pribadi yang "Toksik"

Kompas.com - 06/09/2020, 12:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kita sering melabeli perilaku seseorang "toksik", namun mungkin jarang mencoba melihat perilaku sendiri, dan mencari tahu apakah diri kitalah yang berperilaku "toksik".

Sebelumnya, kenali dulu perilaku seperti apa yang disebut "toksik".

Tidak semua perilaku yang membuat orang lain kesal, dapat dikatakan berbahaya.

Baca juga: Orangtua, Jangan Menjadi Toksik bagi Anak

Beberapa perilaku yang membuat orang tersinggung bisa mudah dilupakan, misalnya ketika kamu dan pasangan sedang terlibat dalam satu adu argumentasi.

Meskipun perdebatan yang terjadi mungkin terasa panas, namun kamu dan pasangan bisa saja dengan cepat saling memaafkan.

Pada akhirnya, tidak ada kerusakan jangka panjang terhadap orang lain atau hubungan itu sendiri.

Namun, beberapa perilaku lain bisa meninggalkan luka dalam yang dampaknya membekas hingga jangka panjang.

Misalnya, kekerasan emosional, yang tidak hanya merusak hubungan, tapi bisa memengaruhi mental seseorang dalam bertahan hidup.

Beberapa perilaku "toksik" bisa dilakukan seseorang kepada orang lainnya. Perilaku tersebut bisa saja sulit dikenali jika terjadi dalam diri kita.

Nah, cobalah untuk mencari tahunya. Sebab, jika memang perilaku tersebut ada, kemungkinan kita sering menyakiti orang-orang di sekitar.

1. Mengecilkan rasa sakit orang lain

Alih-alih merangkul kerabatmu yang sedang menderita, kamu justru memilih mengabaikannya.

Misalnya, menyampaikan basa-basi kosong seperti, "semua hal terjadi karena ada alasannya" atau "ini semua akan berlalu".

Tanpa disengaja, kata-kata tersebut sama dengan kamu membatalkan penderitaan orang lain.

Daripada bertindak seperti itu, lebih baik biarkan pengalaman orang lain menjadi apa adanya, tanpa mencoba untuk mengabaikan rasa sakit mereka.

Berusahalah untuk memperluas empatimu, ketika kamu sedang berusaha memahami perspektif mereka.

Mungkin ada waktu untuk mengajari mereka tentang pelajaran hidup, namun untuk saat ini, tawarkan cinta dan perhatianmu yang dapat memvalidasi pengalaman mereka itu.

Baca juga: Tanda Kamu Punya Anggota Keluarga yang Toksik

2. Mengkritik terus-menerus

Pola ini biasa terjadi pada orangtua dengan anak yang sudah dewasa. Tak peduli apa yang anak mereka katakan, mereka akan selalu menemukan kesalahan.

Misalnya, jika pola asuh anak dianggap terlalu permisif, pakaian mereka tidak sesuai, rumah mereka terlalu kotor, dan perlu dibersihkan, dan lain-lain.

Orangtua seperti ini akan berpikir saran mereka dapat membantu, namun faktanya kata-kata itu justru melemahkan mereka yang menerima.

Jadi, sebelum memberikan opini atau pedoman, cobalah berpikir bagaimana kira-kira opini dan pedoman tersebut akan diterima.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com