Bila harga yang dipasang penjual tampak too good to be true, maka kamu harus curiga. Jangan-jangan yang dijual barang palsu, atau jangan-jangan ini jebakan untuk menipu.
Dalam kasus Kaesang, ada iPhone yang ditawarkan Rp 250 ribu, bukankah itu terlalu murah?
Penipu yang sering memasang harga murah juga sering juga kita jumpai dalam lapak penjualan sneakers, barang rumah tangga, barang elektronik, dan barang lainnya.
3. Periksa akun penjual dengan cermat
Mereka yang memang berniat berjualan biasanya akan terbuka soal akunnya. Mereka juga memberi alamat lengkap, kontak yang mudah dihubungi, dan bersedia melayani pertanyaan.
Sedangkan akun penipu biasanya menutup informasi, termasuk tidak memungkinkan orang lain untuk memberi komentar.
Selain itu, ada baiknya kamu mempelajari transaksi dan komunikasi antara penjual dan pembeli di akun itu. Lihat review dari pembeli dan lainnya.
4. Rutin ganti kata sandi kartu kredit dan e-wallet serta jangan berikan kode OTP pada siapapun
Untuk kamu yang suka berbelanja dengan kartu kredit maupun e-wallet, sebaiknya ganti pasword secara berkala.
Jika peretas akun bisa mengetahui pasword anda, masih ada one time password (OTP) yang akan muncul setiap akan melakukan transaksi.
Untuk itu, jangan berikan nomor OTP pada siapapun. Terutama orang asing, bahkan jika pelaku mencoba menipumu dengan embel-embel telah memenangkan undian.
5. Menjaga rahasia data pribadi
Untuk meminimalkan peretasan dan pencurian akun, kamu harus menjaga baik-baik data pribadimu seperti email, kata sandi dan OTP.
Jangan gunakan pasword atau sandi dengan hari ulangtahunmu atau orang terdekatmu. Tapi pilihlah password yang sulit ditebak orang lain.
Baca juga: Harbolnas, Tips Agar Tidak Tertipu Saat Belanja Online
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan