Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres karena Covid-19? Jangan Lampiaskan ke Hal Ini kata Ade Rai..

Kompas.com - 10/09/2020, 12:32 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi covid-19 yang berkepanjangan sedikit banyak tentu berpengaruh pada kesehatan mental masyarakat.

Menurut pegiat olahraga Ade Rai, dalam tayangan Youtube berjudul “Ade Rai Akhirnya Buka Suara!! Ada apa dibalik COVID!? Deddy corbuzier Podcast”, stres yang timbul karena pandemi ini sudah tak terbantahkan lagi.

Masyarakat yang tak bisa bersosialisasi dengan leluasa, mereka yang tak bisa bekerja karena keadaan, menjadi salah satu faktor penyebab stres di luar kecemasan dan ketakutan akan covid-19 itu sendiri.

Karena itu, Ade Rai kemudian menyimpulkan bahwa masyarakat banyak mencari pelarian untuk dapat melepaskan stres.

Nah, apa saja yang umumnya dilakukan masyarakat?

Shopping

Yang pertama, meski di tengah pandemi, masyarakat masih berbelanja untuk melepaskan stres.

Belanja tak melulu harus datang ke pusat perbelanjaan, namun juga bisa dilakukan di rumah dengan layanan dari e-commerce yang kini menjamur.

“Pelarian orang paling aman itu ke shopping, kalau punya uang, enggak punya uang juga tetap shopping,” kata Ade.

Baca juga: Stres karena Kesepian di Masa Pandemi, Harus Bagaimana?

Fooding

Yang kedua, masyarakat juga memilih makanan sebagai cara melepas stres. Sayangnya hal ini tak diimbangi dengan memilih makanan yang tetap sehat bagi tubuh.

Makanan yang banyak dikonsumsi adalah makanan yang mengandung banyak karbohidrat. Hal ini akan meningkatkan kandungan gula dalam tubuh.

“Akhirnya jadi resisten insulin, hubungannya dengan sindrom metabolis yang berpotensi menjadi berbagai penyakit,” ujar Ade.

Penyakit yang siap menyerang diantaranya jantung, pembulu darah, diabetes, dan yang memiliki hubungan dengan saraf seperti, neuropatic, kebutaan atau amputasi.

“Akhirnya nanti bisa mengarah ke banyak hal, termasuk kanker, demensia,” katanya.

Fruktosa, sebagai kandungan dari gula yang dinilai paling berbahaya akan membuat tubuh menjadi tak mampu untuk mencerna vitamin-vitamin yang dibutuhkan

“Misalnya vitamin D, kita mau cerna tapi kita konsumsinya high sucrose,” kata Ade Rai.

Ade bahkan punya istilah tersendiri bagi orang yang tak memperhatikan apa yang dikonsumsinya.

“Jadi kita seperti membuat sabotase pada diri sendiri dengan pola makan kita,” katanya lagi.

Terlebih, kata Ade Rai, gula bisa menjadi jalan bagi virus, seperti covid-19, untuk masuk dan menggerogoti tubuh.

Baca juga: Berkebun Selama Masa Karantina Bisa Jadi Cara Hilangkan Stres

Merokok, minum, dan ngobat

Pelarian selanjutnya adalah merokok, minum-minuman beralkohol dan yang paling parah adalah mengonsumsi obat-obatan.

Obat-obatan yang dimaksud Ade Rai adalah obat anti depresan, anti kecemasan dan anti insomnia yang biasanya dikonsumsi untuk memberi ketenangan.

“Kandungan-kandungan itu akan berpenaruh ke urusan pernafasan. Kasus hari ini infeksinya berhubungan dengan nafas,” kata Ade Rai.

Hal ini sebaiknya diketahui agar masyarakat bisa mengevaluasi bagaimana sebaiknya merilis stres namun tak merugikan bagi tubuh.

“Kalau kita aware di situ tadi, kita bisa cut yang (merugikan) itu tadi,” imbuh Ade.

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Stres akibat Pandemi yang Tak Kunjung Usai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com