Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risiko Kanker Kolon Bisa Dikurangi dengan Olahraga

Kompas.com - 11/09/2020, 06:06 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber MSN

KOMPAS.com - Saat kita masih remaja, banyak aktivitas fisik yang kita lakukan di sekolah, seperti olahraga lari, bermain sepak bola, atau basket.

Nah, begitu memasuki dunia kerja, kita rasanya sulit menyempatkan waktu untuk berolahraga.

Padahal, mempertahankan kebiasaan berolahraga sejak usia remaja bisa membuat kita terhindar dari risiko penyakit di usia tua, seperti penyakit kanker kolon atau kanker usus besar.

Demikian temuan dalam sebuah studi yang diterbitkan di British Journal of Cancer.

Studi ini meninjau data dari Nurses Health Study II, salah satu temuan yang mengungkap risiko penyakit kronis utama.

Para peneliti menganalisis data pada 28.250 wanita berusia 25-42 tahun, lalu meneliti efek jangka panjang dari aktivitas fisik, nutrisi, dan hormon, di antara faktor kesehatan lainnya.

Peneliti menemukan, partisipan yang melaporkan sedikitnya satu jam aktivitas fisik per hari saat mereka berusia 12-22 tahun memiliki risiko lebih kecil terkena adenoma (polip yang dianggap sebagai penyakit awal kanker kolorektal) sebesar 7 persen.

Hasil itu lebih baik dibandingkan partisipan yang jarang melakukan aktivitas fisik.

Kemudian, partisipan yang melakukan aktivitas fisik di masa dewasa menurunkan risiko adonema hingga 9 persen.

Namun, partisipan yang aktif berolahraga, baik sejak usia remaja hingga usia dewasa, mereka menurunkan risiko adenoma hingga 24 persen.

Baca juga: Gejala Kanker Kolon dan Bagaimana Mencegahnya Sejak Dini

Ada efek kumulatif aktivitas fisik seiring bertambahnya usia, menurut co-author studi Leandro Rezende, D.Sc., Ph.D. (c), dari University of Sao Paulo di Brasil.

Menurut Rezende, memulai aktivitas fisik di usia berapa pun berdampak baik, termasuk kesehatan kolorektal atau usus besar yang lebih baik.

Semakin lama kita mempertahankan aktivitas fisik di usia dewasa, kondisi tubuh kita juga akan semakin baik.

"Aktivitas fisik mengurangi risiko kanker usus besar dengan beberapa mekanisme biologis," katanya.

"Pengukuran dan kontrol berat badan bisa jadi sangat penting, karena hal itu berdampak pada resistensi insulin dan peradangan yang berpengaruh dalam perkembangan penyakit kanker."

Studi ini tidak meneliti apakah ada perbedaan hasil pada partisipan yang memiliki frekuensi aktivitas berbeda-beda.

Akan tetapi, menurut Rezende, studi sebelumnya telah menunjukkan aktivitas dengan intensitas sedang hingga tinggi mempunyai risiko lebih rendah terkena kanker usus, kanker payudara, dan kanker endometrium (kanker rahim).

Studi juga menunjukkan, kita tidak harus berolahraga dalam intensitas tinggi, atau menambah waktu 10 menit ekstra.

Hanya saja, Rezende menekankan, tingkat aktivitas tinggi mampu menurunkan risiko kanker kolon dalam jumlah lebih besar.

"Semakin banyak aktivitas yang kita lakukan setiap hari, dan pada tingkatan lebih tinggi, semakin besar dampak pencegahan kanker yang bisa kita rasakan," kata Rezende.

Baca juga: Cara Mencegah Risiko Kanker Kolon, Perenggut Nyawa Chadwick Boseman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com