Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Wanita Memiliki Perlindungan Lebih Baik terhadap Covid-19?

Kompas.com - 11/09/2020, 08:08 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

"Studi dari kelompok kami menunjukkan bahwa terapi estrogen kronis menurunkan ACE2 di jaringan jantung dari hewan yang kekurangan estrogen," katanya.

Hasil serupa ditemukan pada hewan yang diobati dengan estrogen untuk masalah ginjal.

Ini mungkin berarti bahwa terapi estrogen menjanjikan untuk mengobati Covid-19 juga.

Dua uji klinis saat ini sedang dilakukan penelitian lebih lanjut.

“Untuk memeriksa apakah pengobatan jangka pendek pasien Covid-19 pria dengan patch estrogen bermanfaat dalam meningkatkan respons sistem kekebalan, menurunkan ACE2, dan membatasi gejala infeksi Covid-19,” kata Dr. Groban.

Bagaimana dengan wanita pasca menopause?

Jika teori estrogen benar, itu bisa menjelaskan tingkat Covid-19 yang lebih tinggi di antara wanita yang telah mengalami menopause.

“Timbul pertanyaan, 'Mungkinkah peningkatan kerentanan terhadap Covid-19 di antara wanita yang lebih tua terkait dengan hilangnya perlindungan estrogen setelah menopause yang membuat mereka rentan terhadap keparahan penyakit Covid-19 dibandingkan pria?'” Kata Dr. Groban.

Ini bisa jadi bertanggung jawab atas peningkatan relatif dalam kematian terkait Covid-19 pada wanita yang lebih tua di dekade ketujuh hingga kedelapan kehidupan.

Hasil penelitian ini sebenarnya menarik, tetapi beberapa peneliti tidak yakin.

“Peran hormon seks mungkin terbatas, karena penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa wanita di atas 50 tahun, ketika mereka kemungkinan besar memiliki tingkat estrogen yang lebih rendah, masih memiliki hasil yang lebih baik dengan Covid-19 bila dibandingkan dengan pria,” kata Dr. DallaPiazza.

"Dan di antara pria, hasil lebih buruk muncul pada mereka yang berusia yang lebih tua, meskipun pria yang lebih tua cenderung memiliki tingkat androgen (testosteron) yang lebih rendah,” imbuhnya.

Merawat pria dan wanita untuk Covid-19

Dr Groban mengatakan bahwa lebih banyak penelitian dan pengumpulan data yang diperlukan, termasuk obat hormon apa yang mungkin digunakan wanita.

Tetapi alasan yang paling mungkin untuk perbedaan jenis kelamin bukan hanya satu faktor saja.

“Pada akhirnya, diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan penyebab yang mendasari perbedaan tersebut, termasuk penelitian ketat yang dapat menjelaskan banyak masalah sosial, budaya, dan perilaku. faktor-faktor yang mempengaruhi risiko Covid, "kata Dr. DallaPiazza.

Jika faktor biologis terlibat dalam pengaruh yang kuat pada perbedaan hasil kesehatan, penelitian tambahan akan diperlukan untuk mengetahui mekanisme yang tepat sebelum merekomendasikan perbedaan pengobatan berdasarkan jenis kelamin atau gender.

Untuk saat ini, katanya, saran dan pengobatan untuk Covid-19 sama untuk pria dan wanita.

Sementara para peneliti terus mencari tahu cara kerja Covid-19, baik pria maupun wanita harus mengikuti semua rekomendasi untuk menghindari virus, termasuk sering mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak sosial, dan mempertahankan gaya hidup sehat.

Baca juga: Mitos dan Fakta Seputar Kekebalan Tubuh untuk Melawan Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com