Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2020, 16:07 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seperti kita tahu apa yang kita makan akan mempengaruhi kualitas hidup kita.

Gaya hidup yang sehat dan olahraga teratur tentu akan membuat tubuh menjadi bugar dan terhindar dari segala penyakit.

“Diet seimbang yang mencakup semua makronutrien yang terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak, penting untuk kesehatan yang optimal dan fungsi kardiovaskular,” ujar Michelle Routhenstein, RD, ahli diet kardiologi preventif, di New York City.

Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2020 di jurnal medis BMJ menemukan bahwa mengonsumsi lebih banyak protein, terutama protein nabati, dapat menambah panjang umur manusia.

Dalam beberapa hal, hubungan antara protein dan umur panjang bukanlah hal baru. Penyakit jantung dan kanker adalah penyebab utama kematian di Amerika Serikat, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Meski begitu, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa makan lebih banyak protein nabati dapat menurunkan risiko untuk kedua penyakit tersebut.

Dengan mengonsumsi makanan yang menduung kesehatan jantung dan kemampuan tubuh untuk melawan kanker, maka kita meningkatkan peluang untuk hidup sehat dan panjang umur.

“Temuan ini memiliki implikasi kesehatan masyarakat yang penting karena asupan protein nabati dapat ditingkatkan dengan relatif mudah dan dapat memiliki pengaruh besar pada umur panjang,” ujar penulis studi BMJ.

Baca juga: Berapa Banyak Protein yang Kita Butuhkan Setiap Hari?

Memilih protein terbaik

Para peneliti sejak lama berusaha menentukan sumber protein mana yang paling mungkin membantu kita memperoleh hidup lebih lama.

Mereka menganalisis dan membandingkan hasil dari 32 studi yang pernah dilakukan. Penelitian yang berlangsung selama 32 tahun dan melibatkan 715.128 pria dan wanita di atas usia 18 tahun itu, semuanya menyelidiki bagaimana asupan protein memengaruhi tingkat kematian.

Hasilnya jelas: Makan lebih banyak protein nabati memberi keuntungan untuk memperoleh hidup lebih lama dan lebih sehat. Mengapa?

Baca juga: Ilmuwan Temukan Protein Penghambat Penuaan, Manjurkah?

Makan protein nabati dapat menurunkan risiko serangan jantung

Peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki asupan protein tinggi memiliki risiko kematian 6 persen lebih rendah selama masa studi dibandingkan dengan mereka yang asupan proteinnya rendah.

Protein nabati tampaknya memiliki manfaat tambahan, dan dikaitkan dengan risiko kematian 8 persen lebih rendah secara keseluruhan dan risiko kematian karena kardiovaskular 12 persen lebih rendah selama penelitian.

Routhenstein mengatakan ini karena "protein nabati diisi dengan banyak nutrisi yang membantu mengoptimalkan kesehatan pembuluh darah".

Makanan kaya protein termasuk daging, telur, ikan, dan susu, sementara protein nabati bisa didapatkan dari kacang-kacangan, tahu, dan makanan lainnya.

Baca juga: 7 Bahan Makanan dengan Protein Terbaik untuk Pangkas Berat Badan

Protein nabati terkait dengan umur panjang

Menurut tinjauan penelitian, meningkatkan asupan protein nabati harian 3 persen saja, dapat menurunkan risiko kematian dini sebesar 5 persen.

Misalnya, kita mengonsumsi sekitar 2.500 kalori sehari. Untuk mendapatkan manfaat protein nabati, kamu dapat mengganti 75 kalori dari jenis makanan itu. Contohnya, sepotong roti atau sepotong keju diganti dengan kacang-kacangan atau buncis.

Tentu baik jika kamu ingin mengganti beberapa protein hewani favoritmu dengan protein nabati atau sekadar menambahkan lebih banyak variasi ke dalam diet.

Sangatlah mudah untuk memasukkan kacang-kacangan atau kacang-kacangan yang menyehatkan jantung ke dalam makanan sehari-hari.

Beberapa pilihan kacang yang sehat termasuk kenari, almond, dan pistachio.

Baca juga: 5 Pilihan Makanan Nabati dengan Kandungan Protein Setara Daging

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com