Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Lelah Fisik dan Emosional? Waspadai Krisis Kelelahan

Kompas.com - 12/09/2020, 20:00 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Healthline

"Salah satunya adalah hiperarousal, atau kecemasan tinggi, keadaan di mana orang mudah tersinggung dan hal kecil apa pun dapat memicu mereka," katanya.

Di sisi lain, yang lebih parah dan juga kurang mudah didiagnosis adalah ketika seseorang mulai menarik diri.

Alih-alih merasakan kecemasan yang tinggi, mereka justru tidak menunjukkan kecemasan atau pasrah terhadap krisis dan tidak tampak khawatir tentang krisis atau situasi tersebut.

Baca juga: Minim Aktivitas Fisik Berisiko Memicu Depresi

"Mereka tidak menunjukkan kepedulian tentang hal-hal yang perlu dilakukan atau konsekuensi dari krisis,” kata Levounis.

Gejala lain antara lain perubahan pola tidur, perubahan nafsu makan, dan gangguan pada rutinitas normal seseorang.

Apa yang dapat kita lakukan?

Levounis mengatakan bahwa meskipun kita tidak selalu dapat menghindari kelelahan akibat krisis, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membuatnya lebih baik.

Beberapa hal yang disarankan antara lain:

1. Jaga empat pilar kesehatan fisik. Ini adalah nutrisi, tidur, seks, dan olahraga.

2. Tetap terhubung dengan teman, keluarga, dan masyarakat luas. Dia menyarankan menggunakan internet untuk tetap berhubungan degan tetap menerapkan jaga jarak sosial atau fisik yang berlaku.

3. Cobalah untuk mempertahankan rutinitas, ini akan membantu mempertahankan perasaan normal dalam hidupmu.

Baca juga: Karena Menangis Sama Pentingnya dengan Perasaan Bahagia

Selain saran tersebut, Dhabhar menambahkan:

1. Batasi ekspos berita
Mengetahui perkembangan memang baik, namun jangan biarkan diri kita terbawa oleh berita-berita tersebut.

2. Berusaha keras untuk mengganti emosi kemarahan dan kebencian dengan perasaan penghargaan dan cinta yang tulus.

"Meski sulit, hal ini kemungkinan besar akan mengurangi segala jenis ketakutan, kecemasan, stres, dan kelelahan, termasuk kelelahan krisis,” kata Dhabhar.

4. Terlibat dalam aktivitas yang kamu sukai yang dapat dilakukan dengan aman. Misalnya melukis atau menggambar, memancing, atau bahkan kegiatan spiritual. “Intinya adalah terlibat dalam sesuatu yang dapat membawamu ke tempat yang 'baik' dan jauh dari teror terus-menerus berita buruk,” kata Dhabhar.

Baca juga: Meditasi, Bagaimana Cara Memulai dan Melakukannya?

5. Cobalah yoga atau meditasi
Praktik-praktik ini telah dikaitkan dengan pengurangan stres dan peningkatan kesejahteraan.

Penting untuk mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan mental jika langkah-langkah untuk membantu diri sendiri ini dirasa tidak cukup.

"Segera cari bantuan jika kamu mengalami gejala seperti kehilangan atau kenaikan berat badan, tidak tidur nyenyak, atau tidak berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari," kata Levounis.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com