KOMPAS.com - Olahraga, baik dalam intensitas tinggi maupun rendah terasa sulit dilakukan bagi seseorang yang memiliki masalah dengan jantung.
Namun, bukan berarti penderita jantung dapat mengabaikan olahraga. Justru, dari olahraga, mereka bisa memperoleh manfaat.
Pedoman baru dari gugus tugas European Society of Cardiology yang diterbitkan di European Heart Journal membuktikan hal itu.
Disebutkan, orang yang memiliki penyakit jantung akan memperoleh manfaat dengan olahraga teratur.
Penderita jantung dapat melakukan olahraga dengan intensitas sedang (misalnya olahraga lari) dalam waktu 150 menit per minggu.
Pedoman tersebut juga merekomendasikan latihan membangun kekuatan, seperti latihan kekuatan otot sedikitnya tiga kali dalam seminggu.
Jika sama sekali tidak berolahraga, maka kondisi penderita jantung akan semakin parah.
Baca juga: Jangan Takut Berolahraga Setelah Mengalami Serangan Jantung
Di samping itu, orang dalam kondisi sehat yang tidak berolahraga juga punya risiko mengembangkan penyakit jantung, menurut Sanjay Sharma, M.D., profesor olahraga dan kardiologi di St. George's, University of London.
"Kita hidup di era lahirnya tren gaya hidup yang kurang gerak serta banyaknya obesitas, hipertensi, dan diabetes melitus," ujar Sharma kepada Runner's World.
"Olahraga melindungi kita dari semua faktor ini dan mengurangi risiko serangan jantung hingga 50 persen pada orang berusia 60-an dan 70-an, jadi olahraga itu penting."
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan