Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Menyimpan Pisang agar Tak Cepat Berubah Warna?

Kompas.com - 15/09/2020, 14:45 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rasanya yang lezat dan mudah didapat, menjadikan pisang sebagai salah satu buah yang difavoritkan banyak orang.

Buah pisang juga kaya akan kandungan vitamin dan mineral, sehingga bermanfaat bagi kesehatan kita.

Namun, setelah beberapa hari, warna kuning cerah pada pisang akan berubah menjadi kecokelatan.

Jika sudah demikian, beberapa orang enggan memakan pisang tersebut karena menganggapnya sudah busuk.

Tenang, ada cara efektif untuk menjaga agar pisang tidak terlalu cepat berubah warna. Apa saja?

1. Menggantung pisang

Pisang mulai matang setelah kita memetiknya dari pohon pisang. Di saat inilah, gas etilen terlepas dari batang pisang, membuat kulit dan daging pisang berubah warna.

Gas etilen memecah asam dan pigmen klorofil, dan semakin banyak gas yang terlepas, maka warna pisang akan berangsur berubah jadi cokelat.

Tetapi, jika kita meletakkan pisang dengan cara digantung, gas etilen akan bekerja lebih lambat.

Menggantung pisang juga mencegah daging pisang mengalami memar.

Kita bisa menggunakan keranjang buah dengan pengait, atau gantungan baju untuk menggantung pisang. Perlu diingat, simpan buah pisang dalam suhu kamar.

Baca juga: Manfaat Pisang Jauh Lebih Manis dari Rasanya

Ilustrasi pisangmargouillatphotos Ilustrasi pisang
2. Membeli pisang hijau

Jika kita membeli pisang yang sudah matang, artinya warna kuning pisang lebih cepat berubah. Jadi, mengapa tidak membeli pisang yang masih hijau untuk mempertahankan warna kulitnya?

Pisang hijau biasanya dipetik saat buah masih dalam kondisi mentah. Seiring waktu, bagian buah akan matang dan kulit pisang berubah menjadi kuning cerah.

Apabila kita tidak berencana untuk menghabiskan pisang dalam waktu singkat, warna kuning pada kulit pisang yang sudah matang bisa berubah menjadi cokelat.

Sebaiknya, pilih pisang hijau yang membutuhkan waktu lebih lama agar buah dan kulitnya matang.

3. Melindungi batang pisang dengan bungkus plastik

Gas etilen yang membuat pisang cepat matang berasal dari batang pisang.

Artinya, kita bisa membungkus batang tersebut dengan bungkus plastik atau aluminium foil untuk memperlambat proses pematangan.

Di pasar, kita sering melihat orang menjual setandan pisang dengan bungkus plastik di bagian batang.

Nah, jika kita membeli pisang tersebut, segera pisahkan pisang dan bungkus batang pisang satu per satu sesampainya di rumah.

Baca juga: Jangan Buang Kulit Pisang, Ketahui Apa Saja Manfaatnya

4. Menyimpan pisang matang di kulkas

Sejatinya, pisang tidak boleh disimpan ke dalam lemari es atau kulkas. Namun, hal ini hanya berlaku pada pisang hijau.

Untuk pisang yang sudah benar-benar matang, kita bisa menyimpannya ke dalam kulkas, karena suhu dingin akan mencegah pisang berubah warna selama beberapa hari.

5. Membekukan pisang

Membekukan pisang adalah satu cara termudah mengawetkannya agar bisa dipakai di setelah beberapa hari.

Hindari membekukan setandan pisang sekaligus, karena itu akan menggelapkan kulitnya.

Cabut seluruh pisang dari batang tandan, dan bekukan secara terpisah atau masukkan pisang ke dalam kantung kedap udara yang bisa ditutup kembali.

6. Beli tempat penyimpanan pisang khusus

Tempat penyimpanan pisang khusus (banana keeper) adalah solusi yang bisa dicoba jika kita hanya perlu menyimpan satu buah pisang.

Namun, untuk menyimpan lebih dari satu pisang, kita membutuhkan banana keeper yang lebih banyak.

Baca juga: Trik Mencegah Warna Pisang Berubah Kecoklatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com